PWMU.CO – Hadapi Keadaan, Jangan Marah menjadi topik bahasan kajian akhir tahun yang diadakan oleh bidang dakwah Masjid Al-Muttaqin Sidomulyo Kota Batu, Ahad (31/12/2023).
Pemateri dalam Kajian Direktur RS UMM dr Thantowi Djauhari MKes mengatakan kemarahan adalah perilaku yang menjadi reaksi atas terjadinya sesuatu. Namun rasa marah ini harus diredam, jangan diperturutkan.
“Apalagi di akhir tahun ini dan tahun depan adalah tahun politik, kita perlu bersikap tenang dalam menyikapi berbagai hal, jangan marah karena mungkin bertemu dengan kondisi yang tidak diharapkan,” katanya.
Dalam hadis Rasullullah disebutkan, “Janganlah marah, bagimu surga.” Hadis ini mengingatkan kita pentingnya menahan diri dari kemarahan yang cenderung merugikan kita.
“Allah menyukai orang-orang yang tidak pemarah dan pemaaf. Maka, momen akhir tahun ini marilah digunakan untuk saling memaafkan agar tahun depan dapat dijalani dengan lebih baik,” katanya.
Selanjutnya dr Thantowi menjelaskan kalau kemarahan selain disebabkan oleh adanya permasalahan, juga dapat dipicu oleh rendahnya kadar glukosa akibat rasa lapar. Kadar glukosa menyebabkan oksigen ke otak juga tidak lancar.
Adapun akibat marah selain membuat kita tidak nyaman, juga berpengaruh pada kesehatan. Adrenalin naik sehingga ingin melakukan hal-hal yang menantang dan atraktif. Marah membuat pembuluh darah sempit, tekanan darah menjadi tinggi.
“Jantung berdetak lebih cepat. Imunitas pun turun. Oleh sebab itu, berbagai penyakit muncul akibat marah. Misalnya serangan jantung, pusing, stres, sesak napas, terganggunya pencernaan, dan stroke,” jelasnya.
Secara psikologi, lanjutnya, kemarahan harusnya diungkapkan. Akan tetapi al-Quran justru memerintahkan kita untuk menahan marah karena balasan menahan marah adalah surga.
Dokter Tantowi kemudian memberikan beberapa tips ketika marah, yaitu pertama ketika marah berlindunglah pada Allah, kedua ketika marah lebih baik diam, dan ketiga mengubah posisi.
“Banyak orang yang marah, setelah kemarahannya reda justru menyesal karena ketika marah sering ucapan dan perbuatan tak terkendali. Marah juga bisa membuat seseorang membuka aibnya,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, tegasnya, kita harus berusaha menahan diri agar tidak marah berlebihan yang justru akan merugikan diri sendiri.
“Semoga esok, di tahun yang baru, kita menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelumnya dan dapat bersikap tenang dalam menghadapi berbagai keadaan,” tandasnya. (*)
Penulis Khoen Eka. Editor Ichwan Arif.
Discussion about this post