PWMU.CO – Mengawali tahun ajaran baru semester genap 2023-2024, MI Muhammadiyah 21 Kapas Bojonegoro Jawa Timur menggelar Pembinaan bagi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Selasa, (2/1/2024).
Kegiatan ini sebagai wadah diskusi dan sharing tentang permasalahan yang muncul, untuk dicari solusinya. Hadir sebagai narasumber, Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kapas, Cebeng Alhudayatul Ustadza SPd. Acara berlangsung pukul 08.00-12.30 WIB.
Kepala MI Muhammadiyah 21 Kapas, Muhammad Yusron MPd dalam sambutannya memberikan proyeksi atau gambaran bahwa lembaga sekolah itu seperti bagian tubuh.
“Kepala sekolah sebagai otaknya yang memberikan stimulan kepada anggota tubuh lainnya. Ini diibaratkan guru-guru untuk bisa berjalan sehat maka otak dan anggota lainnya harus sinkron supaya bisa menjalankan sesuatu kegiatan atau aktivitas,” katanya.
Dia mengatakan, semua anggota harus mengerti tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing. Misalnya tangan berguna untuk mengangkat, beda halnya dengan kaki yang berfungsi sebagai sarana untuk berjalan.
“Tentu semuanya harus mendukung agar bisa dengan cepat dan efektif menyelesaikan suatu pekerjaan. Sebagai tenaga pendidik juga harus selalu melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas,” ucapnya.
Lebih lanjut, Yusron menyampaikan bahwa guru harus selalu memiliki loyalitas tinggi pada sekolah. Guru juga harus dapat mempersiapkan anak didik dalam menghadapi tantangan masa depan melalui pola pengajaran berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif.
“Yakni mengikuti pelatihan manajemen, meng upgrade diri melalui seminar, workshop, diklat, bimtek dan lain-lain. Hal ini termasuk salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan dan kreatifitas guru sehingga dapat menjadi guru yang produktif dan inovatif,” lanjutnya.
Sentuh dengan Strategi Manajemen PPDB
Sementara itu, Cebeng Alhudayatul Ustadza, dalam paparannya menyampaikan gambaran tentang program perencanaan kegiatan di tahun 2024 dan bagaimana upaya memanajemen sekolah.
“Ada beberapa poin yang perlu kita perhatikan. Pertama adalah pemasaran sekolah atau PPDB yaitu bagaimana cara kita menarik hati masyarakat sehingga dengan kerelaan mereka mau menyekolahkan anaknya di sekolah kita. Contohnya bisa dari membuat event perlombaan, open school, dan sebagainya,” kata Cebeng.
Kedua, melakukan pemetaan tugas dan fungsi guru. “Dalam sebuah kegiatan, semua guru harus diberikan kesempatan yang sama untuk bisa menjadi ketua atau penanggungjawab dari salah satu kegiatan. Hal ini agar semua bisa belajar menjadi sosok pemimpin,” tandas Kepala SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (SD Mudabo) ini.
Ketiga, sekolah harus menyelenggarakan kegiatan membaca jurnal bersyukur setiap pagi. Hal ini agar apa yang menjadi keinginan dan cita-cita Madrasah diijabah oleh Allah SWT.
“Jurnal bersyukur di setiap pagi sebagai kekuatan doa dalam menjalankan semua aktivitas pembelajaran. Hal ini dilandaskan kepada QS Ibrahim ayat 7 yang artinya Barang siapa yang bersyukur atas nikmat-Ku, niscaya Aku akan menambah nikmat itu” jelas Cebeng.
“Jadi, sebisa mungkin setiap saat kita harus bersyukur jika ingin Allah ridha, sehingga Allah akan melimpahkan keberkahan nikmat-Nya yang semakin banyak,” ujar wanita yang juga anggota PDNA Bojonegoro itu.
Cebeng juga memotivasi seluruh tenaga pendidik dan kependidikan MIM 21 Kapas untuk aktif melakukan kegiatan positif melalui kajian rutin yang diselenggarakan oleh Persyarikatan Muhammadiyah.
Dia mendorong kepada para guru agar mulai lagi memahami prinsip-prinsip perjuangan Muhammadiyah dan kepribadian Muhammadiyah. “Lebih penting lagi menunjukkan pribadi yang berakhlak Islami, bersedia menjadi kader dan mencetak kader Muhammadiyah,” harap Cebeng.
Antusias hingga Sharing Bersama
Bapak-ibu guru nampak sangat antusias mengikuti acara ini. Bahkan untuk menampung aspirasi demi kemajuan lembaga, Kepala Madrasah memberikan kesempatan bagi para guru untuk sharing dan tanya jawab menyampaikan masukan maupun evaluasi dari semua kegiatan yang berlangsung.
“Madrasah ini bukan semata milik kepala sekolah, namun ada tanggung jawab bersama untuk memajukan. Jadi kami open terhadap semua masukan, sebagai solusi dari sebuah permasalahan,” ujar Yusron.
Beberapa guru pun kemudian memberikan evaluasi dari pelaksanaan PPDB selama 2 tahun. Mereka menyampaikan kiat, strategi hingga pelaksanaan marketing di tengah masyarakat. Menurutnya, untuk memperkenalkan lembaga maka harus ada event mulai dari open school hingga lomba-lomba sebagai salah satu media untuk melihat bakat calon peserta didik.
Dalam kesempatan sharing tersebut, Cebeng juga memberikan tanggapan tentang model open school yang mahal di budget, serta model sosialisasi ke lembaga yang lebih mengena dan tepat sasaran.
“Yang tidak kalah penting adalah info dan syiarkan semua hal yang berkaitan dengan kemajuan lembaga agar masyarakat tahu,” ujar Cebeng.
Motivasi untuk Para Guru
Di akhir acara, sebelum menutup kegiatan, Yusron memberikan motivasi kepada semua guru dan karyawan yang selama ini selalu bersama dalam menjalankan amanah di lembaga, dengan mengutip Quran Surat Muhammad ayat 7.
Wahai orang-orang yang beriman Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu
Sekretaris LDK PDM Bojonegoro ini mengatakan, sebenarnya kita sedang berjihad di jalan pendidikan. Meneruskan perjuangan Islam membentuk generasi yang mulia, untuk itu jangan ragu atau bimbang. Di saat kita berniat baik, Insya Allah akan mendapatkan pertolongan-Nya.
“Jadi jangan menyerah hanya karena gaji yang murah, tapi tetap semangat untuk membawa lembaga ini menjadi hebat. Insya Allah, Allah akan menutup kebutuhan kita dari rezeki yang tidak disangka-sangka,” tutup pria yang juga Sekretaris PCM Kapas itu. (*)
Penulis Muhammad Yusron dan Reni Yulia Rahmawati Editor Nely Izzatul