Ikhtiar Menjadi Orang Beriman yang Sebenar-benarnya

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Muhammad Sholihin di Pengajian Ahad Pagi yang diselenggarakan Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Menganti di Masjid Al Islah Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (14/1/2024). (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ikhtiar menjadi orang beriman yang sebenar-benarnya menjadi tema Pengajian Ahad Pagi yang diselenggarakan Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Menganti di Masjid Al Islah Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (14/1/2024).

Narasumbernya ialah Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr Muhammad Sholihin. 

“Tidak ada kata lain yang bisa diucapkan melainkan dengan lafal alhamdulillah untuk memuji keagungan Allah SWT. Mudah-mudahan, dengan selalu mengucapkan alhamdulillah, kita bisa menjadi manusia yang selalu pandai bersyukur, mensyukuri nikmat iman dan nikmat islam,” ucapnya memulai ceramahnya.

Sholihin menerangkan wujud dari rasa syukur kepada Allah adalah dengan menanamkan sifat semakin lama semakin yakin dan semakin lama semakin rajin, karena hal itu bisa dijadikan tolak ukur untuk mengevaluasi tingkat keimanan kita kepada Allah SWT.

Menurutnya, ada tiga hal yang ada dalam diri seorang Muslim yang harus ditanamkan. Pertama menjadikan Allah sebagai sesembahan. Artinya, hanya Allah yang patut untuk disembah. 

Kedua menjadikan Allah sebagai satu-satunya tempat bergantung atau tempat untuk meminta pertolongan. “Banyak orang Muslim yang menyembah Allah namun untuk meminta pertolongan malah meminta kepada selain Allah, betul tidak?” tanyanya retoris.

Ketiga mempercayai Allah dengan segala sifatnya, mulai dari asmaul husna hingga sifat-sifat wajib bagi Allah.

Baca sambungan di halaman 2: Ikhtiar Menjadi Mukmin Sejati

Suasana Pengajian Ahad Pagi yang diselenggarakan Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Menganti di Masjid Al Islah Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (14/1/2024). Ikhtiar Menjadi Orang Beriman yang Sebenar-benarnya(Istimewa/PWMU.CO)

Ikhtiar Menjadi Mukmin Sejati

Sholihin lalu memberikan tips agar bisa menjadi orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Pertama menjaga iman supaya tidak naik turun. “Karena sejatinya iman itu bisa rusak bisa juga hilang apabila kita tidak istkqamah, tidak serius, tidak sungguh-sungguh,” terangnya. 

“Bagaimana iman bisa rusak?” Kembali pertanyaan retoris dia lontarkan. 

“Contohnya adalah shalat sak geleme dewe (shalat semaunya sendiri), tidak melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya. Tidak melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh. Shalatnya bolong-bolong. Itu namanya bukan istikamah, melainkan istirahat,” ujarnya dengan bercanda.

Contoh lain, uang banyak namun tidak mau berinfak atau mau berinfak tapi sak elenge (seingatnya). Shalat jamaah kalau sempat, tidak mau berupaya bagaimana bisa istikamah untuk shalat berjamaah. Baca al-Quran sak geleme.

Menurut dia melakukan kebaikan itu harus diistikamahkan. Jangan diistirahatkan. Jika kebaikan itu terjaga insyaallah, Allah akan memberikan karamah atau kemuliaan dan pertolongan.

Tips kedua yaitu terus belajar agama. Menurutnya, orang yang malas belajar ilmu agama akan menjadi sombong karena tidak tahu tentang hal yang benar. Sedangkan orang yang banyak belajar ilmu agama akan sadar banyak kekurangan yang ada dalam dirinya dan imannya akan semakin kuat dan senantiasa bertambah. 

“Termasuk hadir dalam pengajian pagi ini adalah bagian dari belajar. Titik-titik di eleng-eleng, titik-titik dilakoni (sedikit-sedikit di ingat-ingat, sedikit-sedikit di lakukan),” pesannya.

Mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya itu menegaskan, belajar itu penting, oleh karena itu ada kewajiban bagi setiap Muslim untuk menuntut ilmu terutama ilmu agama, sebagaimana dalam hadits riwayat Ibnu Majah yang artinya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.

“Orang yang berilmu insyaallah akan gampang sadar karena sudah tahu ilmunya. Ora gampang nesu (tidak mudah marah) jika diingatkan,” tuturnya.

Tips ketiga banyak menolong orang. Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim periode 2015-2022 itu menyampaikan, menolong orang itu sama dengan menolong diri sendiri. Berinfak mislanya, tidak harus menunggu punya banyak uang. 

“Bahkan saat memiliki uang yang pas-pasan pun kita hendaknya tetap berinfak, karena ketika dalam keadaan sempit kita tetap berinfaq maka rezeki kita akan dimudahkan oleh Allah dalam bentuk yang tidak kita sangka-sangka,” pesannya.

Menurut dia menolong orang tidak selalu dalam bentuk uang. Mengucapkan salam dengan wajah penuh senyuman juga merupakan bentuk pertolongan kepada orang lain.

Baca sambungan di halaman 3: Yang Membuat Iman Rusak

Suasana Pengajian Ahad Pagi yang diselenggarakan Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Menganti di Masjid Al Islah Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (14/1/2024). (Istimewa/PWMU.CO)

Yang Membuat Iman Rusak

Sholihin kemudiann menerangkan tentang sifat-sifat yang membuat iman bisa rusak. Menurutnya, sifat yang harus dijauhi oleh seorang Muslim agar bisa masuk surga yaitu sifat hasad (iri dengki), munafik, dan sombong.   

“Sifat hasad atau iri dengki adalah perasaan tidak senang apabila orang lain mendapatkan kesenangan dan bahagia bila melihat orang lain dalam keadaan yang susah. Hal ini bisa merusak keimanan seseorang, oleh karena itu jauhilah,” ujarnya. 

Karena ini, sambungnya, sama halnya dengan dia tidak percaya pada takdir Allah. Setiap manusia memiliki garis kehidupan sendiri-sendiri. “Maka jika ada teman yang mendapatkan kebaikan maka ucapkanlah alhamdulillah, semoga kebaikannya menular kepada kita,” pesannya.

Sifat munafik, yang punya tiga ciri—jika berkata dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dia dipercaya dia khianat— jauhilah. Sebagaimana hadits riwayat Bukhari, hendaklah kita berkata baik atau diam. “Jadi ngomonglah yang baik-baik saja,” tuturnya.

Tentang sombong, Sholihin mengutip hadist Nabi ZSAW yang diriwayatkan oleh Muslim “Tidak akan masuk surga siapa yang di dalam hatinya ada kesombongan walau seberat debu.”

“Oleh karena itu gantilah sifat sombong itu dengan sifat yang rendah hati,” kata Sholihin. 

Lalu bagaimana cara kita agar memiliki sifat yang rendah hati? Sholihin bekata, “Lihatlah kejelekan kita dan lihatlah kebaikan orang lain, insyaallah kebaikan yang ada pada orang lain akan menular kepada kita dan kejelekan yang ada dalam diri kita akan berkurang. Jangan hanya melihat ke atas saja, tapi lihat juga ke bawah. Karena siapa yang paling mulia di hadapan Allah SWT dia adalah orang yang bertakwa.” (*) 

Penulis Nadhirotul Mawaddah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version