Akhlak yang Dicintai Rasulullah hingga Akhirat

Akhlak
Ustadz Amrizal ceramah pengajian pagi di Masjid at-Taqwa Kota Batu. (Khoen/PWMU.CO)

PWMU.CO – Akhlak dan adab menjadi tema kajian dalam Majelis Pengajian Ahad Pagi KH Ahmad Dahlan PDM Kota Batu di Masjid At-Taqwa, Ahad (14/1/2024).

 Kali ini menghadirkan Ustadz Amrizal Arif Lc, anggota Corps Mubaligh Muhammadiyah Malang Raya.

Mengawali kajian,Ustadz Amrizal menyampaikan akhlak adalah ungkapan tentang kondisi jiwa yang sudah tertanam. Muncul ke permukaan tanpa pertimbangan.

Kalau akhlak seseorang baik, maka yang muncul adalah hal yang baik. Akhlak itu watak yang akan muncul secara serta-merta. Adab adalah semua ekspresi yang lahir dari watak seseorang.

”Apakah ada manusia dengan akhlak terbaik? Jawabnya ada, yaitu Rasulullah saw. Karena kemuliaan dan kualitas akhlaknya itulah maka Allah mengutus Rasulullah untuk memperbaiki akhlak manusia,” katanya.

Beberapa hadits tentang adab yaitu: Kebaikan itu adalah akhlak yang baik” (HR Muslim). “Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR Abu Dawud)

Rasulullah juga bersabda: Orang yang paling saya cintai dan yang paling dekat dengan saya di akhirat kelak adalah yang akhlaknya paling baik.

 Dalam hadis lain disebutkan:  Tidak ada sesuatu apapun yang paling berat dalam timbangan seorang mukmin di hari kiamat nanti daripada akhlak yang mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berkata kotor lagi jahat.

Surat asy-Syams ayat 7-10 Allah berfirman: Demi jiwa dan penyempurnaan ciptaannya, maka Allah mengilhamkan pada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Dia menjelaskan, pada ayat itu Allah mengemukakan dua potensi yang dimiliki oleh manusia, yaitu kebaikan dan keburukan. Namun demikian, manusia diberi kesempatan untuk mengubah keburukan itu menjadi kebaikan.

”Kaitannya dengan adab, apabila seseorang berakhlak baik, maka akan memiliki adab yang baik pula. Contoh, anak yang berakhlak baik, dia akan berbuat baik dengan orang tuanya. Itu artinya adabnya baik,” ujarnya.

Ustadz Amrizal menegaskan, agama Islam telah mengatur adab umatnya dalam berbagai aktivitas. Misalnya, adab terhadap orang yang lebih tua, adab makan, adab bertamu, dan adab dalam menuntut ilmu.

“Adab ini ekspresi dari akhlak. Kalau akhlak kita baik insyaallah kita akan beradab. Kalau seseorang memiliki akhlak yang buruk, dia akan menjadi orang kurang adabnya atau bahkan tidak beradab. Tegasnya, akhlak dulu baru adab,” katanya.

Penulis Khoen Eka   Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version