PWMU.CO – Tauhid yang tertanam kuat di dalam diri seorang mukmin akan membuat ia kuat dan tidak mengidap rasa takut saat berjuang demi tegaknya kalimat Allah. Sebab, mukmin seperti itu hanya takut kepada Allah.
Anggota Majlis Tabligh PWM Jawa Timur Drs H Najih Ihsan MAg menyampaikan hal itu dalam Ngabar (Ngaji Bareng) Tauhid, di Pondok Pesantren Muhammadiyah Jalan Pramuka, Babat Lamongan, Jum’at, (28/7). Ngabar Tauhid adalah pengajian rutin yang diselenggarakan Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhamamdiyah (PCM) Babat.
(Baca: Beber Kebiasaan Mengaji Amien Rais, Din Syamsuddin juga Ucapkan Terima Kasih atas Jasanya)
Banyak tokoh Muhammadiyah, kata Najih, yang nyaris putus urat rasa takutnya, terutama dalam menyuarakan kebenaran. “Pak Amien Rais yang bersuara keras ketika menentang ketidakberesan Orde Baru kala itu, semata-mata dilandasi kalimah tauhid Laa ilaaha illallah,” ujarnya memberi contoh. “Demikian pula Pak Din Syamsuddin yang dengan keberaniannya mengajak meluruskan kiblat bangsa.
Maka, ujar Najih, jangan takut berbuat. Sebab semuanya dilakukan semata-mata karena kalimat tauhid. “Amar makruf nahi munkar harus terus dilakukan. Dalam hal ini Muhammadiyah telah menjalankannya ketika sebagian umat Islam diam,” ungkapnya.
Najih menjelaskan, takut (khouf) adalah pekerjaan hati. “Selain khouf ada Roja’ (harapan). Khouf dan Roja’ bagikan menara kembar yang harus selalu ada,” kata Najih.
(Baca: Amien Rais tentang Quran sebagai Ruhul Jihad Sejati Umat Islam)
Ketika kita masih muda, sehat, produktif, dan bisa kemana-mana maka porsi khouf harus lebih. Tapi cepat atau lambat kita akan tua atau sakit sehingga tak lagi bisa ke mana-mana. Sudah gak produktif. Maka harus rasa roja’ kepada Allah harus lebih agar tidak putus asa,” jelasnya.
Najih menceritakan bahwa ketika Rasulullah saw di Makkah, umat Islam ditekan dan dianiaya. “Namun beliau dan umatnya tidak takut kecuali hanya kepada Allah. Orang -orang Muhammadiyah dalam rangka amar makruf nahi munkar juga hanya takut kepada Allah.
Tapi, ternyata ada kelompok lain yang takut kepada selain Allah. Itu seperti digambarkan Allah dalam surat Ali Imran ayat 175, “Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.”
Najih menyampaikan, kalau ada kelompok Islam yang takut kepada selain Allah, berarti mereka menggunakan pikiran jahiliyah. “Sebab mereka menganggap suara mayoritas itu pasti benar,” ujarnya. “Maka hendaklah kita memiliki rasa takut kepada Allah dan selalu berharap kepada-Nya.”
(Baca: Din Syamsuddin Anggap Tuduhan KPK pada Amien Rais Tendensius dan Tidak Etis)
Pengajian diikuti oleh anggota PCM Babat yang diketuai Drs H Abdul Ghafar MM dan PRM se-Cabang Babat.
Dalam pengajian ini diberikakan beasiswa kepada santri-santriwati penegak disiplin Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat oleh Lazismu PCM Babat yang dikomandani Ir M Faisol MPd dan Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PCM Babat yang diketuai Drs Wardani MAg.
Adapun penerima beasiswa tersebut adalah Danis, Ummi, Ribhah, Ermawati, Fadia, M Iqbal, Agung, Ardi, Bayu, dan Hendra. (Hilman Sueb)