Kriteria Pemimpin yang Layak Dipilih di Pemilu 2024; Opini Alfain Jalaluddin Ramadlan, Ketua RPK PC IMM Kabupaten Lamongan dan Wakil Sekretaris LSBO Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan.
PWMU.CO – Berbicara tentang pemimpin tentu sangat erat hubungannya dengan pesta demokrasi yang sebentar lagi akan mewarnai bangsa Indonesia pada 14 Februari 2024.
Dalam menghadapi tahun politik, warga Muhammadiyah tidak boleh hanya sebagai pelengkap. Muhammadiyah harus menjaga kesatuan, keutuhan, dan kekompakan. Anggota Muhammadiyah harus menjadi pemilih yang aktif, cerdas, bertanggung jawab dan berbekal keilmuan.
Tujuannya, menyukseskan kontestasi politik lima tahunan yang digunakan sebagai sarana demokrasi untuk kemajuan bangsa dan negara. Yang harus diperhatikan, Muhammadiyah bersikap netral dalam pelaksanaan pemilu. Namun, secara kelembagaan, Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada para konstituennya untuk menentukan pilihan secara bebas, bertanggung jawab dan menghargai perbedaan pilihan.
Pertanyaannya, bagaimana sosok yang harus kita jadikan pemimpin dan kita pilih? Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, kepemimpinan profetik merupakan potret kepemimpinan yang diimpikan oleh masyarakat Indonesia saat ini.
Kepemimpinan profetik merupakan kepemimpinan yang memiliki komitmen terhadap kebenaran. Kepemimpinan yang berpihak pada hak-hak masyarakat serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya.
Kepemimpinan profetik memiliki kualitas rohaniah yang memadukan keseimbangan hablum minnallah(hubungan manusia dengan Allah) dan hablum minannas (hubungan manusia dengan manusia), serta lingkungannya untuk membangun peradaban hidup yang utama.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi, kepemimpinan profetik mampu memadukan kekuatan visi, pengambilan keputusan, memiliki kapabilitas, integritas, dan akseptabilitas yang kuat. Semua hal itu sebagai manifestasi kenegarawanan dan mampu memecahkan persoalan-persoalan bangsa.
Dalam sistem pemerintah, kepemimpinan profetik harus mampu memberi keteladanan, bersikap adil pada semua golongan ataupun kelompok. Kepemimpinan seperti inilah yang didambakan masyarakat dan akan membuat masyarakat mau berjuang, berkorban, bahkan rela mati demi membangun dan memajukan bangsa Indonesia.
Baca sambungan di halaman 2: Meneladani Nabi Muhammad