Perkataan Lembut
Keempat, qaulan layyinan merupakan perkataan yang lembut, artinya perkataan yang mengandung anjuran, ajakan, pemberian contoh, di mana si pembicara berusaha meyakinkan pihak lain bahwa apa yang disampaikan adalah benar dan rasional, dengan tidak bermaksud merendahkan pendapat atau pandangan orang yang diajak bicara tersebut. Kelembutan bisa dilakukan dengan memilih kalimat, diksi dan intonasi yang tepat. Sayangnya, syahwat politik sering mengalahkan budaya kesantunan bangsa Indonesia.
Kelima; Qaulan Karima yang merupakan adab dalam bertutur kata dengan sopan santun yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi adab ini merupakan hal yang sangat urgen dalam kehidupan manusia. Qaulan karima sangat menjunjung etik dan martabat kemanusiaan, dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan bertata krama.
Andai saja para kontestan dan para pendukungnya memahami konsep-konsep di atas tentu kesantunan, adab, tata krama pada wilayah publik tetap baik. Dulu saling mengolok-olok dengan kampret dan cebong. Sekarang menggunakan kata-kata yang kurang pantas dalam mengomentari postingan lawan politik.
Kata-kata yang rusak atau qaulan fasida biasanya disebabkan oleh sempitnya informasi yang diterima, adanya kesombongan dalam diri seseorang, tidak menguasai pokok bahasan, sikap emosional sehingga tidak mampu mengontrol logikanya sehingga menghasilkan kata-kata yang kurang elok. Politik transaksional dengan biaya mahal cenderung mengabaikan etika karena hanya terfokus pada kemenangan belaka.
Mestinya menjadi tugas para ustadz, kiai, penceramah untuk mencerahkan umat, namun sayangnya ada sebagian dari mereka justru menjadi pelaku qaulan fasida.
Keberpihakan dan fanatisme yang ditutupi oleh amplop tebal bisa membuat pendakwah menjadi gelap mata,gelap hati dan tidak mampu memberikan teladan yang baik, bahkan tidak mampu memberikan pandangan yang adil. Bukankah kita diingatkan Tuhan agar jangan sampai kebencian kita terhadap suatu kaum membuat kita tidak mampu berbuat adil, baik perkataan maupun perbuatan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni