PWMU.CO – PDA dan PCNA Bojonegoro turut menyukseskan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang digelar di PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal Percontohan Bojonegoro, Rabu (17/1/2024).
Pemberian imunisasi tetes polio ini merupakan program pemerintah yang kemudian dilaksanakan oleh Puskesmas Bojonegoro dengan mendatangi sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
Bidan Puskesmas Bojonegoro, Tri Handayani STr Keb Bd mengatakan, awal mula diagendakan pemberian imunisasi polio secara menyeluruh di Jawa Timur ini karena telah ditemukan beberapa kasus di Jawa Timur.
“Pemberian polio ini dilakukan karena keadaan darurat, selama akhir tahun 2023 terdapat kasus polio yakni di Klaten Jawa Tengah dan Pamekasan Jawa Timur. Oleh karena itu, di Jawa Timur dilakukan imunisasi darurat ini secara serempak,” jelasnya.
Dia melanjutkan, pemberian tetes polio ini dilakukan selama dua putaran, yakni pada putaran ke-I dilaksanakan pada 15 hingga 20 Januari 2024. Kemudian putaran ke-II akan dilaksanakan pada 19 hingga 24 Februari 2024 mendatang.
“Pemberian tetes polio ini dilakukan untuk mencegah pemyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Selain itu, penyakit ini juga tidak dapat diobati, melainkan dapat dicegah dengan imunisasi. Anak-anak dengan rentang usia 0-7 tahun wajib mendapat imunisasi polio ini,” paparnya.
Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai dan dihadiri oleh 2 petugas Puskesmas Bojonegoro. Selain itu hadir juga Wakil Ketua LHPB dan Kesehatan Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Kota Bojonegoro, serta Majelis PAUD Dasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Bojonegoro yang turut membantu jalannya kegiatan.
“Sebanyak 150 siswa, 17 anak TPA, 36 anak-anak KB, 40 siswa TK A dan 56 siswa TK B dipastikan mendapat tetes polio secara menyeluruh,” jelas Kepala PAUD ABA Percontohan, Dwi Anjarwati SPd.
Beragam respon diberikan oleh para siswa, seperti beberapa anak-anak di Tempat Penitipan Anak (TPA) yang kompak merasa ketakutan. Ada juga siswa-siswi Kelompok Bermain (KB) dan TK yang tampak gembira, namun beberapa ada juga yang tampak sedih.
Seperti pernyataan salah seorang murid kelompok A bernama Shafiqah Hanna Khalila. “Rasa vitaminnya enak, rasanya kaya kita pas makan permen,” ucapnya gembira. (*)
Penulis Dini Faizatunni’am Editor Nely Izzatul