PWMU.CO – Tiga kunci keberhasilan IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) di Pondok Pesantren adalah al-Qudwah (teladan), muharik (menjadi penggerak), dan patuh pada ustadz.
Hal itu disampaikan Pembina IPM Ranting Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al Amin Bojonegoro, Miftahul Afif Abduh pada Musyawarah Ranting (Musyran) Ke-8 IPM MBS Al Amin, Kamis, (18/1/2024).
Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) MBS AL Amin Bojonegoro menggelar Musyran Ke-8 ini sebagai pergantian tongkat estafet kepemimpinan periode 2023-2024 ke periode 2024-2025. Musyran diselenggarakan guna memunculkan benih-benih pemimpin yang siap membawa dampak positif untuk pondok ke depan nya.
Mengangkat tema Reinternalisasi Gerakan Menuju Transformasi Ikatan, memiliki makna bahwa di periode baru para formatur diharapkan dapat meninjau dan melihat kembali arah gerak periode sebelumnya secara mendalam sehingga mampu memberikan perubahan yang signifikan untuk IPM MBS AL Amin.
Wakil Mudir 1 MBS Al Amin, Hafidz Syarifuddin yang membuka acara Musyran mengatakan, bahwa dalam kehidupan pesantren apa yang kalian lihat, apa yang kalian dengar, dan apa yang kalian rasakan semuanya adalah Pendidikan.
“Sehingga kepemimpinan kalian nantinya sebagai ajang jembatan pembelajaran untuk masa depan,” jelasnya.
Usia sambutan, acara dilanjutkan dengan laporan pertanggung jawaban periode lama, disusul orasi calon formatur pimpinan, pemilihan e voting, pengumuman Formatur terpilih, dan rapat formatur.
Setelah rapat formatur dengan segala pertimbangan usai dilaksanakan, dan membuahkan hasil atas Keputusan yang disepakati bersama. (*)
Penulis Rayyan Naufal A E Editor Nely Izzatul