PWMU.CO – Jangan golput, pilihlah pemimpin terpercaya dan menegakkan keadilan disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pasuruan KH Abu Nasir dalam Pengajian Ahad, Ahad (21/1/2024).
Dalam pengajian yang diadakan Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebomas di Masjid At Taqwa Giri Kebomas Gresik dengan tema Peran Umat Islam dalam Pemilu 2024 ini, dia mengatakan tahun ini adalah tahun politik karena ada momentum penting pada 14 Februari 2024 yakni Pemilihan Umum (Pemilu).
“Ada pemilihan presiden, anggota DPR RI, DPRD dan DPRD II. Dalam setiap Pemilu mesti terjadi ketegangan dan perselisihan, Alhamdulillah situasi sampai saat ini masih tergolong aman terkendali,” ujarnya.
Abu Nasir menyatakan setan akan terus berusaha mencari ruang buat manusia untuk menuju perselisihan. Dia mengutip Surat an-Nisa 58-59 yang artinya, Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan)1 di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Dari ayat tersebut, jelasnya, maka dapat disimpulkan bahwa sangatlah penting untuk memilih pemimpin yang baik, karena jika peimipin tersebut sudah terpilih maka kewajiban bagi kita adalah untuk mentaatinya.
Abu Nasir mengajak kepada jamaah Pengajian Ahad Pagi untuk jangan golput, berikan suara kita pada Pemilu nanti dan pilih pemimpin sesuai dengan hati nurani kita. Keadaan rakyat kita saat ini adalah cerminan keadaan pemimpin kita, jika rakyat kita buruk keadaanya, maka berarti buruk pula pimpinannya.
“Maka pilihlah pemimpin yang punya kekuatan dan terpercaya (ahli dibidangnya),” ajaknya.
Abu Nasir lalu mengutip Surat An Nisa ayat 59 yang artinya, Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Dia menuturkan, maksudnya di sini kitab oleh berbeda pilihan dalam politik, akan tetapi jika terpilih seorang pemimpin maka taatilah.
“Maka janganlah main-main dalam memilih pemimpin unutk lima tahun mendatang. Jangan golput dan pilihlah pemimpin yang terpercaya dan bisa menegakkan keadilan yang seadil-adilnya,” serunya. (*)
Penulis Eli Syarifah. Editor Ichwan Arif.