PWMU.CO – Anggota BAN SM Provinsi Jawa Timur Dr Phonny Aditiawan Mulyana SE MM membagikan kiat sukses akreditasi sekolah, Sabtu (27/1/2024).
Acara yang diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan (GTK) di lingkungan SD Al-Kautsar serta jajaran Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan non Formal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan itu diadakan di Aula Khadijah SD Al-Kausar mendengarkan penjelasan dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN SM).
Kepala SD Al-Kautsar, Mustakin SPd menyampaikan kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menghadapi akreditasi sekolah. Dia menjelaskan di tahun 2024, SD Al-Kautsar terdaftar dalam list akreditasi.
Untuk itu, dia mengajak seluruh GTK di SD Al-Kautsar mempersiapkan sejak dini supaya mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan.
Sementara itu, ketua Majlis Dikdasmen dan PNF Kota Pasuruan Muhammad Fatoni MPd berpesan supaya SD Al-Kautsar bisa mempertahankan akreditasi A yang diraih selama ini.
“Jangan sampai hasil akreditasi tahun ini turun. Jika hal itu terjadi bisa berdampak luas, seperti turunnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang konsekuensinya adalah menurunnya jumlah murid,” ujarnya.
Bentuk Tim Akreditasi
Untuk menghadapi akreditasi lembaga, Phonny Aditiawan menyampaikan lembaga harus menyiapkan dengan sebaik-baiknya. “Jangan sampai lengah dengan mengharap adanya otomatisasi,” ucapnya.
Wakil Sekretaris Majeis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu menambahkan lembaga yang akan diakreditasi perlu menyusun langkah langkah sebagai berikut membentuk tim akreditasi, membuat timeline tahapan evaluasi dan target, membuat matrix kontrol untuk melihat data yang sudah disiapkan dan yang belum, melakukan simulasi, konsolidasi tim dan responden, dan melakukan simulasi ulang.
Dia juga menambahkan lembaga harus selalu rutin mengecek pengumuman akreditasi dan Sispena (Sistem Informasi Penilaian Akreditasi), serta menyiapkan tim IT dan dokumentasi.
Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya itu juga meminta lembaga memilih responden dari siswa, wali siswa dan komite sekolah yang komunikasinya baik, sopan, dan berpenampilan menarik. “Semuanya itu harus dikonsolidasikan dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Phonny juga menambahkan hal-hal yang perlu dihindari ketika menyiapkan dan menghadapi akreditasi. Di antaranya adalah menunggu, baik menunggu perintah dalam mempersiapkannya maupun menunggu otomatisasi.
Hal lain yang perlu dihindari adalah lempar tanggung jawab. Yaitu mengabaikan tugas atau tidak mau bertanggung jawab dengan tugas yang dibebankan.
Dia juga berpesan supaya para GTK tidak melakukan curhat ketika menyiapkan instrumen akreditasi maupun pada waktu pelaksanaan akreditasi, apalagi sampai tidak solid.
Pada saat pelaksanaan akreditasi, Phonny menyampaikan supaya seluruh GTK tidak bingung atau kelihatann bingung. Apalagi lanjutnya hanya disibukkan menyiapkan oleh-oleh dan amplop.
“Siapkan baik-baik seluruh instrumen akreditasi, dan jangan sampai tidak percaya diri dengan nilai yang dibuat pada instrumen akreditasi,” pungkasnya.
Penulis Muhammad Fatoni dan Dadang Prabowo. Editor Ichwan Arif.