PWMU.CO – Tiga caleg perempuan memaparkan visi misinya di Ruang Teater Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Senin (29/1/2024) pagi.
Tepatnya pada Roadshow Festival Pemilu Surabaya. Forum ini dihelat Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur bekerja sama dengan Bijak Memilih.
Pertama, Agatha Retnosari. Sebelumnya, Caleg DPRD Provinsi Jatim dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini mengenalkan diri. “Saat ini saya sudah di DPRD Provinsi Jawa Timur Komisi B Bidang Perekonomian,” ujarnya.
Agatha lantas menguraikan mitra terkait dalam menjalankan perannya di DPRD saat ini. Yaitu Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kelautan, Kehutanan, Perindustrian dan Perdagangannya, Vokasi dan UMKM, serta Ekonomi dan Pariwisata.
Wanita berkerudung merah ini menegaskan, “Segala sesuatu yang berhubungan dengan peningkatan perekonomian masyarakat Jawa Timur menjadi tupoksi dan tanggung jawab Komisi B.”
Usai terjun di politik, sambungnya, membuat Perda menjadi salah satu tugas utamanya. “Tugasnya ada tiga, legislasi, budgeting dan monitoring,” ungkap lulusan S2 Magister Hukum Pembangunan Universitas Airlangga (Unair) itu.
Di periode pertamanya, di Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat, Agatha sudah menjalankan program dengan isu perempuan, anak, pendidikan dan kesehatan. “Isu itu masih saya bawa sampai sekarang plus pada bidang ekonomi di UMKM,” sambungnya.
Kenapa UMKM? Lulusan S1 Teknik Lingkungan ITS Surabaya ini menyatakan karena perekonomian berbasis rakyat dan jumlahnya paling besar.
“Sudah terbukti tahan terhadap goncangan dan krisis, termasuk Covid. Di dalamnya, lebih dari 70 persen adalah perempuan. Sayangnya masih sedikit anak muda yang mau terlibat di UMKM,” imbuhnya.
Dalam melaksanakan program tersebut, alumnus SMAN 5 Surabaya ini melakukan pendampingan untuk mendapatkan izin PIRT, merek dan halal; juga pelatihan produk, manajemen, digital.
“Karena 17 Oktober 2024, Kemenag menyatakan, seluruh produk UMKM di toko dan pasar swalayan kalau bisa sudah bersertifikat halal. Di lapangan ini tidak mudah,” ungkap alumnus SMPN 1 Surabaya itu.
Dia juga bertekad akan menyasar sekolah swasta miskin. “Berarti di sana akan banyak anak dari keluarga miskin karena sarana prasaranamya jelek,” terangnya. Selain itu, masih banyak lagi visi dan misi yang Agatha usung.
Baca sambungan di halaman 2: Danik Eka Rahmaningtyas