PWMU.CO – Museum Bank Indonesia Jl. Mayangkara Raya Darmo menjadi kunjungan siswa kelas II Sekolah Inovatif SD Muhammadiyah 7 Surabaya. Mereka menemukan koleksi benda-benda aneh.
Acara kunjungan ini bernama Eksplorasi De Javasche Bank. Gedung Museum Bank Indonesia itu di zaman kolonial merupakan kantor De Javasche Bank. Gedung kuno itu pernah ditempati Museum Empu Tantular.
Siswa SD Muhammadiyah 7 Jagir Surabaya masuk museum itu pada Rabu (24/1/2024).
Rombongan siswa sekolah inovatif disambut Rizky Jayanto, pengelola Museum BI. Dia yang memandu anak-anak berkeliling museum melihat barang koleksi dan menjelaskan sejarahnya.
Beberapa sudut pameran yang dilihat seperti kantor bank zaman kolonial Belanda, mata uang Belanda, Jepang, Indonesia tempo dulu, emas batangan edisi tempo dulu, mesin penghancur uang tidak layak beredar hingga CCTV tempo dulu yang berupa kaca cermin.
Kantor bank zaman kuno itu berupa tempat teller yang dibatasi oleh sekat berwarna kuning di setiap tempat teller.
Koleksi mata uang di masa kolonial Belanda di antaranya 200 gulden berwarna merah, 100 gulden warna hitam putih, dan 50 gulden warna hitam putih. Semua uang bergambar Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jan Pieterzoon Coen.
Kemudian mata uang di masa kolonial Jepang ada 10 rupiah edisi gambar Gatotkaca, 10 rupiah edisi gambar Candi, dan 100 rupiah edisi orang dengan dua kerbau.
Mata uang masa kemerdekaan Indonesia ada 5 rupiah edisi gambar Ir Soekarno, 10 rupiah edisi gambar sawah, dan 1000 rupiah edisi gambar petani membajak sawah.
Batangan emas yang disimpan di museum ini berbentuk persegi panjang dengan besaran 5×20 cm, beratnya 13,5 kilogram.
Usai serangkaian kegiatan di museum berakhir, anak-anak diminta oleh Ustadzah Uul untuk mengerjakan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang sudah diberikan.
Dafinah Anayya Putri, siswi kelas II menyampaikan, senang karena bisa berkeliling museum dan melihat banyak mata uang seperti mata uang Belanda, Jepang, dan Indonesia.
Senada disampaikan Zahri Ali Muzaffar, siswa kelas II. ”Saya gembira bisa melihat mesin cetak tua dan sejarah bank Indonesia,” katanyanya.
De Javanesche Bank didirikan pada tahun 1828. Kemudian dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia pada 1951.
Wali kelas II Wasilatul Ummah SPdI mengatakan, kegiatan ini menyesuaikan dengan tema pembelajaran mengenali sejarah uang. Maka siswa diajak berkunjung ke Museum BI.
Tujuan kegiatan ini, sambung dia, mengenalkan murid tentang sejarah uang, pengenalan bentuk uang dulu.
Penulis Habib Amrullah Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post