PWMU.CO – Presiden seharusnya tidak perlu turun tangan untuk membagikan bantuan langsung tunai (BLT) ke masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H M Busyro Muqoddas SH MHum dalam Kajian Rutin Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Majelis Tabligh PDM Lamongan di Masjid Ki Bagus Hadikusumo Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Sabtu (3/2/2024), ini bertema Memilih Pemimpin dalam Perspektif Islam
Busyro Muqoddas mengatakan, membagikan BLT (bantuan langsung tunai) seharusnya presiden tidak perlu turun tangan, apalagi di depan Istana Negara. Tetapi cukup kades yang membagikan agar dekat dengan masyarakatnya.
“Dan BLT itu seharusnya dibagikan sehari setelah masyarakat mencoblos presiden (14 Februari 2024),” ujar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2010-2011 itu.
Busyro mengatakan, kalau yang membagikan bawahannya itu amal yang ilmiah. Jadi seharusnya pemimpin melakukan suatu hal memakai ilmu dan kewarasan. Tetapi itu nggak pakai ilmu maka amalnya amal yang tidak shaleh.
“Ini termasuk ciri-ciri orang yang tidak mendapatkan kenikmatan di sisi Allah SWT,” tuturnya.
Busyro menegaskan, seharusnya rakyat itu dikasih panduan, bukan diberikan uang cash. Itu tidak edukatif.
Membahas soal pemilihan presiden, Busyro menegaskan di Muhammadiyah itu tidak ada fatwa perorangan, termasuk fatwa pemilu.
“Maka saya selaku Ketua PP Muhammadiyah ketika ditanya akan milih presiden siapa, maka saya tidak akan menjawab. Tetapi saya akan memberikan kriterianya, yaitu fathanah, amanah, tabligh, dan shidiq. Dengan kriteria itu, Bapak Ibu silahkan memilih yang mendekati empat kriteria tersebut,” ujarnya. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Mohammad Nurfatoni