PWMU.CO – Membangun keluarga surgawi tentunya tidak mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Oleh karenanya, Pimpinan Daerah Nasyiatul ’Aisyiyah (PDNA) Kota Malang menggelar seminar parenting guna menyusun kurikulum keluarga surgawi.
Ketua PDNA Kota Malang Fatimah Az-Zahra mengungkapkan, sebagai gerakan putri Muhammadiyah, Nasyiatul ’Aisyiyah mempunyai kewajiban untuk membentuk calon Ibu yang mampu mendidik anak-anaknya dengan baik.
(Baca:Inilah Resep Awet Muda Muhammadiyah, Bertahan dan Berkembang hingga Abad Ini)
Selain itu, lanjut Fatimah, Nasyiatul ’Aisyiyah juga diharapkan mampu membangun keluarga yang memiliki orientasi surgawi. ”Mudah-mudahan kita dapat mengambil pelajaran dari seminar parenting kali ini. Kita juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga tercipta keluarga surgawi,” ujarnya.
Hal ini menurut Fatimah penting, karena sukses atau tidaknya seseorang itu berawal dari keluarga. ”Apabila seorang anak telah dibekali dengan landasan iman yang kuat, dan ditanamkan sejak dini dalam lingkungan keluarga, maka ia tidak akan mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif dari luar,” tagasnya.
Seminar yang terselenggara atas kerjasama PDNA Kota Malang dengan Sygma Daya Insani ini menghadirkan narasumber tingkat nasional Bunda Kurnia. Partner Parenting Neno Warisman ini pun memberikan beberapa tips menarik untuk membangun keluarga surgawi.
(Baca juga: Nasyiah Malang Teguhkan Militansi Berkemajuan)
Pertama, seorang Ibu harus memiliki visi dan misi berkeluarga yang jelas. Kedua, seorang Ibu harus memiliki visi masa depan jelas dengan menuliskan impiannya itu di buku atau di kertas dan menempelkannya di tempat-tempat terbaik.
Tips yang terakhir, ketiga adalah visi peradaban Islam dengan mengenalkan sirah nabawi pada keluarga dan anak-anak tercinta. ”Dengan ketiga tips tersebut, insya Allah keluarga surgawi akan kita raih,” urainya.
Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 200 peserta ini dilaksanakan di aula gedung Muhammadiyah Kota Malang Jl. Gajayana No. 28 B Malang, Ahad (23/7) lalu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa kalangan mulai dari ortom Muhammadiyah sampai dengan masyarakat umum.(hanif mu’allifah/aan)