PWMU.CO – Siapkan Ahli Hisab Lokal, Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo gembleng 40 peserta.
MTT PDM Sidoarjo menggelar Pelatihan Hisab dan Falak di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) Jalan Sidowayah No 666B, Sidoarjo, Sabtu-Ahad (3-4/2/24).
Wakil ketua PDM Sidoarjo Koordinator Bidang Tarjih dan Tajdid Dr Zainuddin MZ Lc dalam sambutannya menyampaikan terima kasih terhadap peserta yang sudah hadir. “Terutama dukungan dari para sponsor seperti Umsida, Smamda, Bayt al Fath, PT Karya Bagus Bermanfaat, dan SIMPATI Konveksi,” ujarnya.
Sementara Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Fazlurrahman Hadi mengaku bersyukur kegiatan ini dapat terlaksana tanpa dipungut biaya. “Insyaallah kegiatan ini akan sangat bermanfaat untuk membantu meningkatkan sumber daya manusia (SDM), baik secara kuantitas maupun kualitas. Yakni dikalangan AUM Se-PDM Sidoarjo, tak hanya untuk menentukan awal bulan hijriah, tapi juga dalam rangka mengukur arah kiblat,” jelasnya.
Menjawab Cibiran
Pada pelaksanaan hari pertama Sabtu 3 Februari 2024 peserta dikenalkan aplikasi atau software penghitungan/hisab, peralatan ilmu falak dan teori dasar hisab oleh Dr Sriyatin Shodiq. Dalam paparannya, Dr Sriyatin menjelaskan sejarah dan pentingnya keberadaan ilmu hisab dan falak bagi umat.
“Khususnya untuk warga Persyarikatan, yang akhir-akhir ini banyak mengalami cibiran dari organisasi lain, dikarenakan selalu beda saat menentukan awal puasa dan hari raya,” ujarnya.
Dengan bekal ilmu yang dipelajari ini, lanjutnya, peserta akan mampu menjawab dengan membuktikan secara ilmiah lewat ilmu hisab. “Yakni dengan aplikasi yang sudah dipelajari di pelatihan,” ungkap Dr Sriyatin Shodiq.
Selanjutnya pemateri mengajak para peserta mempraktikkan cara menghitung jadwal shalat dengan software Aplikasi Hisab Muhammadiyah. Cara kerjanya, pertama pilih menu edit lokasi negara, kota, dan nilai bujur dan lintang, serta zona waktu. “Kedua, pilih menu waktu shalat dan jadwal shalat. “Setelah itu masukkan tanggal dan tahun yang diinginkan, kemudian klik hitung lalu klik tampil, maka secara otomatis akan muncul jadwal shalat,” jelas Dr Sriyatin.
Hari kedua, Ahad 4 Februari 2024, pemateri Bahrum Ulum SPd MSi mengajak peserta pelatihan untuk praktik menentukan arah kiblat dengan software Aplikasi Hisab Muhammadiyah. Pertama, peserta diminta memperhatikan menu-menu di software agar jangan sampai salah. Kemudian pilih pilihan menu kiblat dan arah kiblat.
“Pilih bayangan kiblat beserta isi tanggal dan tahun yang diinginkan, kemudian pilih hitung dan klik tampil. Maka, akan tampil tanggal dan jam kemungkinan arah kiblat yang kita cari,” ungkap Bahrul Ulum kepada peserta pelatihan.
Siapkan Ahli Hisal Lokal
Narasumber berikutnya Drs Jarot Iswanto, yang mencoba menguji kemampuan peserta dengan latihan menghitung manual dengan soal-soal ujian yang sudah disiapkan. Selain itu, dia juga mengajak praktik langsung di luar ruangan untuk menentukan arah kiblat dengan alat-alat yang sudah disiapkan, seperti kompas, pengaris siku, benang warna/sinar laser, Mizwala Qibla Finder dan gambar kiblat hasil htungan.
Jarot mengatakan, di akhir pelatihan ini diharapkan secara tidak langsung melahirkan ahli hisab lokal. Artinya peserta bisa mencari dan menghitung sendiri, pertama arah kiblat di masjid masing-masing.
“Kedua, peserta pelatihan bisa menentukan jadwal waktu shalat di kotanya masing-masing. Ketiga peserta bisa mengitung dan menetukan jadwal Imsakiyah di kotanya masing-masing,”terang Jarot Iswanto dari tim Falakiyah Surabaya. Dia juga berharap, agar pelatihan ini dapat berkelanjutan.
Perlu diketahui, dalam kegiatan ini 40 peserta berpartisipasi sebagai undangan dari MTT PDM Sidoarjo. Mereka berasal dari beragam unsur, pertama dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten Sidoarjo. Kedua, Kepala SMK/SMA Muhammadiyah se-Kabupaten Sidoarjo. Terakhir, yakni dari unsur Takmir Masjid Muhammadiyah se-Kabupaten Sidoarjo.
Mashudi Hariadi, salah seorang peserta dari PCM Tulangan sangat senang bisa ikut kegiatan ini. “Senang, karena dengan pelatihan ini bisa digunakan membantu masjid atau AUM, dalam menentukan jadwal shalat sendiri,” tuturnya. (*)
Penulis Sumardani. Editor Darul Setiawan.