Pameran ‘Gresik Nyel’ Jadi Daya Tarik Lain di Smala Project Fest

Dua anak memamerkan damar kurung hasil karya mereka di Smala Project Fest #2, Ahad (4/2/2024) (Fika Alfarucha/PWMU.CO)

PWMU. CO – Pameran kearifan lokal bertema ‘Gresik Nyel’ dan ratusan doorprize memeriahkan Smala Project Fest Ke-2 (SPF#2) yang digelar SMA Muhammadiyah 5 (Smala) Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (4/2/2024). 

Jika kegiatan bazar bertema Taste of Universe merupakan implementasi dari kewirausahaan, maka pameran ‘Gresik Nyel’ ini adalah gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan implementasi dari tema kearifan lokal.

Selain bazar yang menghadirkan menu dari 10 negara, SPF#2kali ini juga menyuguhkan pameran dengan nuansa kental Gresik. Mulai dari lentera khas Gresik yakni damar kurung, miniatur makanan khas Gresik seperti jubung, bonggolan, pudak, nasi krawu, hingga jenang ayas terpajang di sepanjang stand pameran.

Sama halnya dengan bazar, dua bulan sebelum SPF terselenggara, siswa kelas X dan XI dibagi menjadi 10 kelompok kemudian masing-masing kelompok mendapatkan bagian untuk mengulas tentang hal-hal yang berkaitan dengan kota Gresik seperti makanan khas Gresik, tempat wisata di Gresik, tempat bersejarah di Gresik, seni rupa khas Gresik, baju adat khas Gresik, hingga seni tari khas Gresik.

Dalam persiapannya, para siswa melakukan kunjungan ataupun pengamatan sesuai dengan pembagian kelompoknya. Contohnya untuk kelompok yang mendapatkan bagian tentang tempat bersejarah di Gresik, mereka mengunjungi makam Siti Fatimah binti Maimun yang terletak di desa Leran, bukit Surowiti di kecamatan Panceng, dan masjid besar kanjeng sepuh di Sidayu.

Setiap kelompok yang melakukan kunjungan akan membuat laporan berupa video yang ditayangkan pada saat SPF berlangsung.

Baca sambungan di halaman 2: Melukis Damar Kurung

Kegiatan mewarnai damar kurung sebagai rangkaian Smala Project Fest #2, Ahad (4/2/2024) (Fika Alfarucha/PWMU.CO)

Melukis Damar Kurung

Yuni Aniqotul Wahdah selaku wali  pendamping projek menyampaikan rasa bangganya saat ikut mendampingi para siswa melakukan kunjungan. “Di awal sebelum mereka berangkat, saya sudah sampaikan kalau mereka harus menyiapkan segala hal yang diperlukan termasuk daftar pertanyaan yang akan digunakan saat mewawancarai narasumber di lokasi. Dan alhamdulillah ketika sudah sampai lokasi mereka langsung bergerak sesuai tugasnya, ada yang bertugas mewawancarai, ada yang merekam, ada yang mengambil dokumentasi,” ujarnya.

“Bangga melihat mereka yang sigap tanpa harus disuruh-suruh lagi. Anak-anak ini benar-benar serius menyelesaikan tugasnya.”

Selain itu, kelompok yang mendapat bagian seni rupa khas Gresik mendatangi langsung kediaman maestro damar kurung yakni Masmundari atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Ndari yang terletak di Jalan Gubernur Suryo Gang VII, Nomor 41, Tlogopojok, Kroman, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Mereka mewawancari sang anak, Ruqayyah yang merupakan anak pertama dari Masmundari.

Didampingi Muhammad Kamilullah SPd, mereka mengulik sejarah dan kisah di balik damar kurung, bahkan sepulang dari kunjungan tersebut, mereka belajar membuat damar kurung sendiri dan dipamerkan saat SPF. 

“Skripsi saya dulu membahas tentang damar kurung. Jadi saya paham bagaimana pembuatan damar kurung, bahan yang digunakan hingga lukisan seperti apa yang biasa ada di damar kurung. Anak-anak saya beri contoh proses pembuatannya dan mereka berhasil mempraktikkannya dengan baik,” ucap Kamilullah.

Salah satu siswa kelompok seni rupa khas Gresik, Fatir Ahmad Ardani menyampaikan bahwa dirinya dan kelompoknya membuat  pameran damar kurung. “Untuk pameran SPF kita adakan kegiatan mewarnai damar kurung bagi pengunjung anak-anak. Kita buat kerangka damar kurung ukuran 10 x 15 cm. Lalu kita siapkan kertas bergambarnya untuk diwarnai anak-anak. Jika sudah diwarnai, kita pasangkan kertasnya di kerangka yang sudah disiapkan”

Di saat SPF berlangsung, banyak anak-anak yang tertarik untuk mewarnai damar kurung dan hasilnya bisa dibawa pulang secara gratis.

Baca sambungan di halaman 3: Game dan Doorprize

 Game dan Doorprize

Sembari menunggu anak-anak mewarnai, para orang tua bisa berkeliling melihat pameran dan memainkan game yang sudah disiapkan.

Ada 3 jenis game yang sudah dirancang oleh siswa pada SPF kali ini. 

“Ada games teka-teki silang, match and pair, serta maze. Pengunjung dapat memilih salah satu game dengan memindai QR code dengan smartphone dan memainkannya. Setelah game selesai, pengunjung akan mengambil undian dan mendapat doorprizeGame tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan tentang Gresik,” ungkap Aulia Irfa siswa kelas XI-1 yang menjadi salah satu perancang game.

Kepala Smala, Agus Muhammad Hasbi SP mengatakan jika dirinya kagum dengan kerja keras para siswanya dan antusias pengunjung BGS yang luar biasa. “Saya senang lihat orang-orang antre beli menu makanan di bazar, melihat anak-anak kecil mewarnai, ditambah lagi ekspresi penjunjung yang main game terus dapat doorprize,” ucapnya.

 Di akhir kegiatan, Agus mengucapkan rasa terima kasihnya kepada siswa kelas X dan XI yang telah merancang kegiatan SPF. “Saya kembali tersenyum bangga melihat SPF ini sukses besar, tempat yang strategis pula menjadikan SPF kali ini dikenal oleh masyarakat luas. Dengan adanya kegiatan ini, saya sangat berharap semoga Smala semakin maju dan mendapat tempat istimewa di hati masyarakat,” ujarnya. (*)

Penulis Nur Halisa Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version