PWMU.CO – Ada sarapan pagi di pengajian rutin PEM 2 Kromengan yang digelar di Masjid al-Mustofa PEM 2 Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sejak turunnya SK Izin beroperasi pada (20/10/2023), pengajian ini sudah terlaksana setiap dua pekan sekali, selama lima kali. Ini bagian dari upaya sosial dengan warga sekitar.
“Kecamatan Kromengan termasuk wilayah yang ekonomi minus dan sering menjadi sasaran program kristenisasi,” ujar Mudir PEM Muhammad Fahri SAg MM, dikutip dari PEM 2 Resmi Beroperasi, Satu-satunya Pesantren di Kromengan. Dari sinilah awal mula diadakan pengajian rutin untuk warga sekitar Pesantren Entrepreneur Muhammadiyah (PEM) 2 Kromengan.
Selain untuk bersosial, sambung Fahri, pengajian ini juga bertujuan untuk menebar kebermanfaatan dan memperkokoh pendirian warga agar tidak terpengaruh dengan adanya program-program kristenisasi.
Memang tak mudah berdakwah di tempat terpencil dengan masyarakat yang minim pengetahuan. Namun upaya dan tekad pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) PEM 2 Kromengan yang dikomandoi oleh Isa Ansori SPd untuk menjamah masyarakat sekitar lambat laun membuahkan hasil. Tercatat ada 78 jamaah yang hadir pada pengajian kelima, Ahad (4/2/2024).
Kepala PEM 2 Kromengan Isa Ansori SPd mengungkap tiga upaya yang dilakukan PTK PEM 2 Kromengan untuk menarik minat warga mengikuti pengajian. Pertama, menghadirkan tokoh masyarakat yang berdomisili di sekitar pondok. “Dengan tujuan masyarakat tidak terlalu merasa digurui karena taraf dan gaya hidup yang tidak jauh berbeda,” ungkapnya.
Di antara tokoh masyarakat Kromengan yang pernah menjadi pemateri dalam pengajian adalah Mahmud (tokoh agama Slorok Kecamatan Kromengan), Abdul Malik (tokoh Agama Karang Anom Kecamatan Kromengan) dan Asmungat.
Upaya kedua, menyediakan dooprize berupa perabotan dan keperluan rumah tangga. “Dengan tujuan untuk menarik minat para kaum hawa,” imbuh Isa Ansori.
Upaya terakhir, menyediakan sarapan. Selain menarik semua kalangan cara ini, kata Isa Ansori, bertujuan agar dapat menjamah seluruh personel keluarga. “Karena tak perlu memikirkan ingin mengolah masakan apa pagi ini karena urusan perut sudah terjamin,” ungkapnya. (*)
Penulis Biddami Fatkhi Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni