PWMU.CO – M Riski Maulana aumni SD Negeri Kalitengah angkatan 2015 sebagai First Runner-up Duta Pustaka Indonesia 2024 yang diadakan One Star Management di Stasiun TVRI Jawa Timur dan live di YouTube TVRI Jawa Timur, Sabtu (3/2/2024).
Kegiatan grand final ini diikuti oleh 15 peserta dan semua ikut karantina di Hotel Great Diponegoro Surabaya selama tiga hari dua malam.
M Riski Maulana menjelaskan konsep dalam perlombaan ini sebelum grand final ada yang namanya karantina. “Di dalam karantina kita sebagai finalis dikasih materi public speaking yang di isi oleh Helmi kahaf dan juga ada beauty class yang di isi oleh pihak Mustika Ratu,” katanya.
Dia menuturkan, kemudian ada sesi preliminary, seluruh finalis melakukan catwalk dan speach yang bertemakan pengembangan literasi berbasis inklusi sosial, ada tes bakat dan juga deep interview.
“Setelah itu grand final, di mana awal speach bertemakan peran literasi untuk kemajuan Indonesia menyongsong Indonesia emas 2044,” tutur alumni SMA Muhammadiyah 5 Karanggeneng ini.
Menurut Riski Maulana, tujuan mengikuti pemilihan duta pustaka adalah untuk meningkatkan budaya literasi yang ada di Indonesia dengan platform Duta Pustaka Indonesia ini memudahkan saya untuk bersosialisasi dengan anak-anak muda dan juga bekerja sama dengan lembaga lembaga pendidikan serta komunitas komunitas pegiat literasi.
“Alhamdulillah, sangat tidak menyangka bisa mendapatkan first Runner-up karena memang pesaingnya sangat ketat dan juga berkompeten, tapi Alhamdulillah saya diamanahi menjadi first runner-up,” ucapnya.
Dia berharap ke depannya semoga dengan platform Duta Pustaka Indonesia ini kami sebagai anak muda bisa membantu meningkatkan indeks literasi di Indonesia karena yang kita tau indeks literasi di Indonesia sangat lah renda, kalau bukan kita (pemuda) yang meneruskan perjuangan bangsa, lalu siapa lagi.
Dia berpesan untuk generasi Z sekarang lebih paham bagaimana literasi. Literasi itu tidak hanya tentang membaca dan juga menulis, tetapi lebih dari itu di mana kita memahami, mengolah informasi, mengidentifikasi itu juga literasi.
“Jadi agar berita hoax yang ada di Indonesia tidak terus menerus menyebar, saya harap generasi muda bisa meningkatkan literasi pada saat saat ini, InsyaAllah jika pemuda memahami dan menerapkan literasi dengan tepat Indonesia Emas 2045 pasti terealisasi,” tandasnya. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan. Editor Ichwan Arif.