Media Dakwah Muhammadiyah
Ketua LSBO PWM Jawa Timur Wigatiningsih MPd memberi pengarahan sekaligus mengukuhkan personalia Panahmu PDM Sidoarjo. Dalam sambutannya, Wiga, begitu biasa disapa, menyampaikan empat hal seputar memanah.
Pertama, olahraga panahan salah satu imbauan Rasulullah. “Sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadits berbunyi, ajarilah anak-anakmu memanah, berenang dan berkuda,” ujar Wiga.
Ia menyampaikan, memanah adalah senjata yang digunakan oleh Rasulullah dalam perang Uhud. “Salah satu sahabat yang sangat dipercaya dan mendapat perintah dari Rasul melesatkan anak panah dari busurnya adalah Sa’ad bin Waqas, lelaki ketiga yang masuk Islam. Ia pertama kali mendapat tugas memanah, karena ketangkasannya,” jelasnya.
Kedua, memanah adalah bentuk seni, seperti yang disampaikan oleh Irwan Setiawan Mapasseng. “Beliau menjelaskan, saat ada kelonggaran waktu, Saad bin Waqas itu selain mengasah keterampilan memanahnya, beliau juga suka memperhalus anak panah dan busurnya dan memberi hiasan sehingga menjadi lebih bagus. Maka ada nilai-nilai yang bisa diambil yakni memunculkan nilai-nilai keindahan, ketelatenan, kepekaan, dan sebagainya,” terangnya.
Ketiga, panahan adalah bagian dari cabang olahraga baik panahan modern di bawah induk organisasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) maupun panahan tradisional di bawah Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi). Maka ini bagian dari menyukseskan program pemerintah Indonesia yakni Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Indonesia.
“Sesuai perpres No. 86 tahun 2021, DBON adalah rencana induk yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional, yang dilakukan secara efektif, efisien, terukur, unggul, sistematis, akuntabel, dan berkelanjutan. Muaranya adalah menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas,” ungkapnya.
Panahmu ini, kata Wiga, menjadi bagian realisasi program DBON melalui LSBO Muhammadiyah. “Berarti Muhammadiyah juga punya andil besar dalam memajukan orahraga demi masyarakat Indonesia yang sehat, kuat dan cerdas,” imbuhnya.
Keempat, guru Smamda Sidoarjo itu mengatakan, “Panahmu adalah organisasi Panahan Muhammadiyah yang didirikan di Yogyakarta pada 2020 dan disahkan saat Rakerpim LPO PP Muhammadiyah pada 22 Juni 2023 di Magelang.”
Ia lantas menekankan Panahmu sebagai salah satu media dakwah Muhammadiyah melalui seni olahraga panahan. “Maka perlu para pelatih dibekali dengan bagaimana panah dulu itu digunakan untuk perjuangan Rasulullah. Belajar filosofi tentang panah dan memanah jika dikaitkan dengan nilai-nilai Islam, selain mengajarkan ilmu memanah itu sendiri untuk menyalurkan hobi, passion dan prestasi,” ujarnya.
Pengukuhan dan peresmian Panahmu Sidoarjo ditutup dengan pelepasan anak panah dari busur hingga meletuskan sebuah balon dan menurunkan spanduk. Inilah tanda diresmikannya pengurus dan markas Panahmu Sidoarjo. (*)
Penulis Wigatiningsih Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni