PWMU.CO – ‘Muhammadiyah Madura bangkit’. Itulah kalimat yang pas menggambarkan perkembangan gerakan berkemajuan di Madura pasca Milad Akbar Muhammadiyah di Bangkalan setahun yang lalu.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sumenep Bahrur Surur mengungkapkan, perkembangan gerakan Persyarikatan di Madura salah satunya ditandai dengan geliat untuk berkegiatan. Empat PDM se-Madura sering kali menggelar kegiatan akbar bersama. Seperti tabligh akbar Muhammadiyah di Sumenep, dan sebentar lagi tabligh akbar di Pamekasan.
(Baca: Ketika Ibu-Ibu Aisyiyah Surabaya Cari ’Mantu’ ke Panti Muhammadiyah Sumenep)
Di samping itu, lanjut Iyunk – panggilan akrab Bahrur Surur – selama beberapa bulan terakhir, PDM Sampang getol menyelesaikan proses pembangunan amal usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan.
Kini, kata Iyunk, PDM se-Madura telah menyelesaikan kajian untuk pendirian Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dengan mengambil nama Universitas Muhammadiyah Madura (UMMad). PTM idaman masa depan ini di design berbasis pondok pesantren dengan perencanaan 10 prodi favorit. kesepuluh prodi tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan mendesak masyarakat Madura.
”Sebagaimana hasil kajian tim bentukan empat PDM se-Madura, akhirnya, UMMad menemukan bentuk perencanaannya. Yakni berbasis pondok pesantren. Rencananya UMMad ditempatkan di Kecamatan Camplong Sampang. Bahkan, Sampang telah menyiapkan tanah seluas 20 hektar untuk dibeli,” jelasnya dalam pertemuan berkala PDM se-Madura di gedung dakwah Sumenep, Ahad (30/7) lalu.
Sementara itu, Ir Tamar Djaya, Koordinator PDM se Madura yang juga Ketua PDM Bangkalan mengatakan, UMMad akan siap berfastabiqul khairat dengan UMSurabaya yang sebagian besar mahasiswanya berasal dari Madura. ”Semoga program pembangunan Universitas Muhammadiyah Madura sukses dan diridhai oleh Allah SWT. Amin,” harpnya.(uzlifah/aan)