Dongeng Isra Mikraj Kak Hilmi ‘Membius’ Siswa SD Sakri; Liputan Ira Susanti
PWMU.CO – Suasana di SD Muhammadiyah 1 Krian (SD Sakri), Sidoarjo, Jawa Timur, tampak berbeda dari biasanya. Lapak bazar makanan dan minuman memenuhi halaman sekolah dari setiap kelas besar (kelas 1-3).
Begitu pun kostum para siswa. Yang perempuan memakai gamis putih sedangkan para siswa mengenakan baju koko putih dengan sarung. Suasana ‘islami’ terlihat di momen ini.
Semua itu untuk menyambut Isra dan Mikraj. Acara digelar di halaman belakang sekolah. Semua siswa, dari kelas 1 sampai kelas 6, mengikuti acara dengan mendatangkan pendongeng Hilmi Ramadhan alias Kak Hilmi dari Surabaya.
Acara dibuka dengan tilawah al-Qur’an surat al-Isra oleh Huwaida El Tsania Az Zahra dan Kamila Syahmi Arvinda dari kelas 3. Dilanjut sambutan Kepala SD Sakri Arum Ndalu SPd MPd yang menyampaikan pentingnya tertib dalam acara besar.
“Karena ketertiban adalah kesuksesan jalannya acara. Tidak berisik, menghargai pembicara dan menyimak materi,” katanya.
Lantunan musikalisasi puisi tentang Isra Mikraj pun mengiringi acara ini. Penampilnya: Umar Al Fatih dan Aura Cantika Kesya Maharani kelas IV serta Jasmine Auva Salsabila dari kelas V.
Kak Hilmi, sang pendongeng nasional, mampu ‘membius’ audiens dengan suara dan mimik, dan cerita. Dia mengungkapkan Rasulullah saat itu lagi sedih karena kehilangan istrinya, Khadijah, dan pamannya Abu Thalib.
Lalu Allah membawanya ‘jalan-jalan’ di malam hari dengan ditemani malaikat Jibril dari Masijid al-Haram di Makkah ke Masjid al-Aqsa di Palestina. Dari Masjid al-Aqsa ke Sidratul Muntaha melawati langit 7 lapis untuk bertemu Allah.
Di sana Nabi Muhammad menerima perintah shalat yang awalnya 50 kali. Kemudian ketika turun bertemu Nabi Musa AS disuruh meminta keringanan karena 50 kali terlalu berat bagi umatnya. Lalu diringkaslah menjadi lima waktu sehari semalam.
Ini suatu bentuk kasih sayang Allah untuk tidak memberatkan hamba-Nya. ‘Maka dari itu kita harus bersyukur, harus rajin shalat karena sudah diberi keringanan oleh Allah,” ungkap Kak Hilmi.
Acara ditutup dengan pembagian hadiah oleh panitia bagi yang mampu menjawab pertanyaan materi keislaman. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni