Tema Isu Abad Ke-21
Kedua, penguasaan materi pelajaran dan tema-tema isu abad ke-21 yang diamanatkan oleh Kurikulum Nasional dan Internasional. Suprat yakin, kompetensi ini akan membekali santri pengetahuan dan kesadaran isu global.
“Kesadaran itu nantinya dikembangkan melalui pengalaman belajar para santri sehingga (tumbuh) kesadaran religius, kesadaran sebagai warga negara, kesadaran lingkungan, kesadaran wellbeing (hidup sehat), dan kesiapan karier masa depan,” imbuh lulusan Faculty of Edu Program Educational Leadership di Curtin University Australia itu.
Ketiga, kompetensi learning skills (ketrampilan belajar) dan keterampilan berinovasi. Kompetensi ini mengembangkan kapasitas santri dan membangun mentalitas berkemajuan serta melakukan perubahan atau perbaikan.
“Kami menanamkan kepada siswa kreativitas dan pengalaman berinovasi, critical thinking (berpikir kritis) dan problem solving (pemecahan masalah), serta communication and collaboration skills (keterampilan berkomunikasi dan bekerja dalam tim),” urai pria yang menyelesaikan pendidikan S3 Research Higher Degree Flinders University Australia itu.
Keempat, memiliki keterampilan di bidang informasi, media dan teknologi yang dikembangkan melalui penguasaan literasi informasi, literasi media dan literasi teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk belajar dan bekerja.
Terakhir, memiliki keterampilan hidup dan kepemimpinan. “Life skills dan leadership skills untuk mengembangkan sikap mental dan pengalaman hidup mandiri, fleksibel dan adaptif,” terangnya kepada PWMU.CO, Rabu (7/2/2024).
Selain itu, juga kaya initiative and self directed learning (inisiatif dan mampu mengarahkan diri sendiri), serta penguatan ketrampilan sosial budaya dan tanggung jawab.
Itulah lima kompetensi yang harapannya dapat tumbuh pada diri santri ponpes yang dirikan oleh PWM Jawa Timur bersama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Peresmian lembaga pendidikan ini rencananya berlangsung pada Senin (12/2/2024).
Pesantren ini juga ada sekolah setingkat SMP dan SMA. Kurikulumnya sesuai dengan Mendikbud dan Kemenag, serta dipadukan dengan kurikulum internasional.
Waktu pendaftaran dibuka pada 1 Februari 2024 sampai kuota terpenuhi. “Untuk jenjang SMP maupun SMA, dibuka kuota 64 santri,” papar Suprat. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni