PWMU.CO – Bebas plastik, makan pakai bungkus daun pisang dan jati menutup pengajian peringatan Isra Mikraj di SMK Muhammadiyah 8 Siliragung (SMK Models) Banyuwangi, Jawa Timur.
Para jamaah pengajian itu makan bersama dengan gembira dalam suasana akrab. Mereka duduk lesehan di lapangan belakang SMK Models, Senin (12/2/2024).
Ini sesuai instruksi Kepala SMK Models Muhlas Efendi ST kepada panitia peringatan Isra Mikraj. Di mana semua siswa wajib membawa sebungkus nasi yang tidak boleh dibungkus menggunakan kotak kardus bahkan styrofoam.
Menurut Muhlas, untuk kampanye bebas penggunaan sampah plastik, semua kegiatan di SMK Models sebisa mungkin harus berbasis kearifan lokal. “Karena di Siliragung masyarakatnya banyak yang menanam pisang dan pohon jati maka daunnya bisa dimanfaatkan untuk membungkus nasi,” ujarnya.
Ia menekankan, inilah salah satu upaya SMK Models untuk mencintai lingkungan. “Karena sekolah kita juga menjadi pilot project program Eco Bineka binaan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA),” imbuhnya.
Uniknya lagi, semua nasi yang siswa bawa dikumpulkan menjadi satu lalu dibagikan secara acak kepada siswa lain. Tidak ada siswa yang memakan nasi bungkus sesuai dengan yang mereka bawa dari rumah. Muhlas mengatakan, ini agar siswa bisa saling menghargai apa yang mereka peroleh.
Hadiri Majelis Ilmu
Ada 758 siswa kelas X dan XI yang hadir di pengajian dan makan bersama itu. Mereka berasal dari Jurusan Perangkat Lunak dan Pengembangan Gim (PPLG), Teknik Jaringan Komputer dan telekomunikasi (TJKT), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Alat Berat (TAB), Teknik Sepeda Motor (TSM), Usaha Layanan Pariwisata (ULP), dan Perhotelan.
Selain siswa, guru dan karyawan ikut menyimak pengajian dengan penceramah KH Syukron Makmun MPd, Pengasuh Yayasan Darul Muttaqin Siliragung.
Sebelum mulai pengajian, Muhlas Efendi ST memberikan sambutan pembukaan. Dia menukil sabda Rasulullah SAW, “Sopo wonge sing gelem menghadiri majelis ilmu, mengko bakal disepuro dosane.”
Artinya, barang siapa mau menghadiri majelis ilmu, maka dosanya akan diampuni. Dia menegaskan, kalau siswa duduk dengan baik, memperhatikan apa yang disampaikan, tidak mengganggu orang lain apalagi berbicara sendiri, maka insya Allah semua dosa akan Allah ampuni.
“Untuk itu anak-anakku, mari kita semua duduk dengan khidmat, menyimak isi ceramah yang akan disampaikan oleh Gus Makmun. Ambil ilmunya dan praktikkan dalam kehidupan kita sehingga apa yang kita dapatkan hari ini menjadi amal shalih bagi kita semua,” tuturnya. (*)
Penulis Fela Layyin Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni