PWMU.CO – Ujianto (35) kini tersenyum lega. Pasalnya dia bisa berjualan buah keliling lagi dengan bantuan sepeda motor dan modal usaha dari Lazismu Sidoarjo.
Pasca musibah kecelakaan tabrak lari, aktivis Pemuda Muhammadiyah ini, tidak bisa berjualan karena sepeda motornya rusak. Untuk membantu agar bisa berjualan lagi Lazismu Sidoarjo, mentasyarufkan program Pemberdayaan UMKM Katagori Enterpreneur Muda.
Bantuan ini diusulkan oleh Galih Pribadi, Ketua Pimpinan Cabang Muhamamdiyah Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Alasannya Ujianto sudah beberapa bulan tidak berjualan.
“Ujianto, adalah anggota Pemuda Muhammadiyah yang dulu rumahnya di Wonoayu, dua tahun ini pindah ke Tarik. Ia terjerat utang di salah satu bank,” ujarnya.
Akhirnya, lanjutnya, didampingi oleh Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Ujianto dibantu menyelesaikan utang dengan skema rumah yang di Wonoayu dijual untuk menutup utang-utangnya.
“Dia lalu hijrah ke Tarik dan membeli rumah sederhana, sehingga bisa memulai hidup baru dengan tetap berjualan buah. Dua tahun menempati rumah di Tarik ternyata dapat cobaan kecelakaan,“ kisah Galih saat ditemui, Rabu (7/2/2024).
Ujianto sudah menjalani usaha berjualan buah keliling ini selama tujuh tahun. Biasanya dia berangkat dari rumah untuk kulakan selepas Subuh, berkeliling sampai pukul empat sore. Berkeliling menjajakan buahnya di Kecamatan Wonoayu, sekitar 5 kilometer dari rumahnya.
Ujianto menceritakan awal mula musibah yang menimpanya. “Ketika keliling berjualan buah, sepeda motor saya ditabrak lari, sehingga rusak tidak bisa digunakan berjualan lagi, modal untuk kulakan buah juga habis untuk berobat, tiga bulan tidak bekerja karena masa penyembuhan,” jelasnya.
“Biasanya saya berjualan buah yang sedang musim, kadang melon, semangka, atau mangga. Rata-rata setiap hari bisa untung berkisar antara 100 ribu kadang 60 ribu,” tambah bapak dua anak yang duduk di kelas 1 SMA dan kelas 6 sekolah dasar ini.
Menurut Sekretaris Lazismu SidoarjoAchmad Solichul Amin, rencana awal bantuan untuk Ujianto ini berupa biaya perbaikan atau servicesepeda motor agar bisa dipakai berjualan kembali. Namun setelah disurvei ternyata sepeda motor itu kondisi rusaknya cukup parah dan biaya service-nya cukup mahal.
Akhirnya Lazismu Sidoarjo memutuskan membelikan sepeda motor bekas yang penting bisa berfungsi untuk berjualan keliling lagi. (*)
Penulis Yekti Pitoyo Editor Mohammad Nurfatoni