PWMU.CO – Quick Count menangkan Prabowo-Gibran mendapat respon tim pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Co-Captain Tim Kampanye Nasional Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar, Thomas Lembong, mengatakan terlalu dini untuk menarik sebuah kesimpulan dari QC, ini baru hitungan jam, proses perhitungan ini akan proses berhari-hari.
”Quick count ini bukan hasil pengamatan yang sah. Kita semua masih menunggu hasil resmi dari KPU,” kata Thomas Lembong dalam acara Dialog Kebangsaan dengan topik Mengawal Demokrasi. Seperti Apa Bangsa ke Depan? yang diadakan oleh TV One, Rabu (14/2/2024) malam.
Dialog yang dipandu oleh Karni Ilyas ini turut menghadirkan sejumlah narasumber dari tokoh bangsa Indonesia, yaitu Din Syamsudin, Aa Gym, Sujiwo Tejo, Yenny Wahid, Franz Magnis Suseno, Faisal Basri, Thomas Lembong, dan Yusril Ihza Mahendra.
”Quick count ini bukan hasil pengamatan yang sah. Kita semua masih menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU),” kata Tom Lembong, sapaannya.
Dia menambahkan, setiap Pemilu membuat hal-hal baru, dan hal baru yang istimewa muncul dari Pemilu ini adalah masalah etika.
“Etika itu lebih dari sebuah kode dan standar, bukan hanya aturan-aturan. Tapi seyogyanya adalah moralitas (sebuah kesadaran mengenai apa yang benar dan salah),” kata Kepala BKPM Periode 2016-2019 itu.
Jadi, Tom Lembong yakin yang menjadi pertarungan bagi bangsa Indonesia adalah moralitas. “Saya pribadi optimis karena saya melihat justru idialisme tertinggi dari lini generasi adalah generasi muda yang paling idialis, peduli lingkungan, kondisi pekerja, dan paling peduli penindasan,” tuturnya.
Pemilu tahun ini, kata dia, sangat kelihatan sekali menjadi ujian besar bagi bangsa kita dan kita akan melihat apakah sejalan dengan tren dunia atau kita tidak sejalan dengan tren dunia.
Dia berpendapat bahwa tren dunia adalah menuju paradigma kebijakan yang menganut nilai-nilai moral.
Kemudian Tom Lembong menambahkan, generasi muda Indonesia adalah orang yang paling cerdas dalam sejarah republik.
“Karena sejak usia dini sudah mengonsumsi konten-konten informatif yang sifatnya global dari YouTube, Instagram, tiktok dan media sosial lainnya,” ujarnya.
“Generasi muda kita saat ini dalah yang paling punya wawasan luas dan paling memahami kondisi dunia yang sebenarnya dan memahami apa yang kita lakukan untuk merealisasi cita-cita kita,” tuturnya.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Sugeng Purwanto