PWMU.CO – Muhammadiyah akan kembangkan olahraga pushbike, balap sepeda tanpa pedal yang diperuntukkan untuk anak usia dini.
Pushbike merupakan olahraga rekreatif yang sedang booming, baik sebagai olahraga pendidikan maupun sebagai olahraga prestasi. Olahraga bersepeda yang terlihat janggal karena tanpa pedal ini semakin diminati oleh anak-anak usia 2-7 Tahun.
Sebagai bentuk nyata kontribusi Muhammadiyah dalam pengembangan pushbike, 33 calon pelatih berhasil dibina melalui training of trainers (TOT) yang digelar oleh Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang digelar tiga hari, Jumat-Sabtu (16-18/2/24).
Pelatihan ini melibatkan Dr Pramono, pakar PAUD Universitas Negeri Malang (UM), Siti Khotimah SST ft, Mfis, Pakar Fisioterapi, dan Arif Nur Hartanto, Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI), serta narasumber lainnya dari internal LPO PP Muhammadiyah.
Pengembangan Olahraga Masyarakat
Pada pembukaan Jumat (16/2/24), Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Irwan Akib, menyampaikan memperkenalkan olahraga sejak dini kepada anak-anak menjadi penting bagi pembentukan masa depan anak. “Tujuan mengenalkan olahraga sejak dini adalah agar anak gemar berolahraga untuk menjaga kesehatan, sehat jasmani, maupun rohani,” ujarnya.
Yang tidak boleh dilupakan, lanjut dia, sejak awal Muhammadiyah memberi perhatian pada pengembangan olahraga di masyarakat. “Ini dibuktikan dengan hadirnya Hizbul Wathan dan Tapak Suci,” ungkapnya.
ToT pushbike yang digelar LPO Pimpinan Pusat Muhammadiyah di SM Tower and Convention, Yogyakarta. Lebih dari 40 peserta yang berasal dari Perwakilan IGABA Wilayah Jogjakarta, perwakilan LPO Wilayah, LBSO PWA Jogjakarta dan kader-kader Muhammadiyah yang menekuni olahraga mengikuti acara ini.
“Push bike sangat bagus dikembangkan di Muhammadiyah. Selain anak-anak bisa olahraga, orangtua yang menunggu anak-anak bisa memanfaatkan waktu untuk silaturahim,” ujarnya.
Sementara itu, ketua LPO Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Gatot Sugiharto berharap, setelah ToT, pushbike akan terbentuk komunitas gugus tugas pushbike di lingkungan Muhammadiyah yang tersebar di wilayah Indonesia.
“Olahraga pushbike ini selain penting untuk membiasakan anak berolahraga sejak dini juga bermanfaat melatih anak untuk menjaga keseimbangan, kekuatan motorik dan percaya diri anak, pada saat bersamaan olahraga pushbike juga secara tidak langsung membentuk karakter anak pada dimensi sosial dan sportivitas,” paparnya.
Sebelum kegiatan diakhiri, setiap peserta yang mewakili lembaga membuat RTL. Menariknya, setelah RTL disampaikan hampir semuanya bersemangat untuk menyosialisasikan pushbike sebagai tambahan ekstrakurikuler di TK /PAUD milik Aisyiyah, sekaligus mengusahakan agar terbentuk gugus tugas pushbike dengan harapan menjadi bagian dari cabang olahraga di KORMI.(*)
Penulis Nu’man Suhadi. Editor Darul Setiawan.