PWMU.CO – SMK Agama Miri, Serawak, Malaysia mengunjungi MTs Muhammadiyah 2 (Madtsamuda) Karangasem, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Senin (12/2/2024).
Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Agama Miri Serawak Malaysia ini diwakili oleh Pengetua Ahmad Fauzi Bin Yakoob beserta wakilnya dan sebagian wali murid.
Mereka disambut oleh Kepala Madtsamuda Millazul Faida MPd dan Kepala Bagian (Kabag) Pendidikan Pondok Pesantren Karangasem Fatih Futhoni MPd.
Selain itu juga ada Wakil Kepala Sekolah (Waka) Bidang Kurikulum Husnul Anim MPd, Waka Bidang Kesiswaan Azhar Agus Salim SPd, Waka Bidang Al Islam, Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab dan Tahfizh (Ismubata) Ahmad Habibi Badruzzaman SPd, dan kepala sekolah yang ada di lingkungan Ponpes Karangasem.
SMK Agama Miri, Serawak, Malaysia merupakan sekolah yang dikelola oleh Kebangsaan Malaysia sehingga biaya pendidikan ditanggung oleh negara.
Kedatangan mereka dimulai pukul 10.00 WIB hingga 12.30 WIB di Meeting Room Madtsamuda. Pihak Madtsamuda menyambut hangat sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Madrasah Millazul Faida.
“Alhamdulillah sekali, Madtsamuda menjadi salah satu tempat yang dituju oleh SMK Agama Miri Serawak. Sehingga kami harus terus mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Madtsamuda,” ucapnya.
Selain itu, menurutnya, momentum ini menjadi salah satu kesempatan bagi Madtsamuda untuk belajar sebanyak-banyaknya dari SMK Agama Miri, Serawak, Malaysia.
Pada saat pembukaan, rombongan SMK Agama Miri disambut oleh wali murid Taman Kanak-Kanak (TK) Ponpes Karangasem dengan nyanyian selamat datang. Kemudian dilanjutkan disambut oleh siswa dan siswi Madtsamuda dengan bersalaman dengan rombongan SMK Agama Miri.
Terakhir sebelum masuk ruangan, mereka disambut juga dengan tarian yang ditampilkan oleh siswi Madtsamuda yaitu Tari Saman.
Milla menjelaskan, bahwa kedatangan SMK Agama Miri tersebut bertujuan untuk mengembangkan pendidikan. Terutama dalam hal keagamaan.
“Sekolah ini itu adalah sekolah 5 tahun, jadi bukan sekolah seperti Indonesia yang ada tingkatan SLTP atau SLTA, tapi di sana jadi satu 5 tahun itu setelah tamat Sekolah Dasar,” jelas Mila. (*)
Penulis Zulfatus Salima Editor Nely Izzatul