PWMU.CO – Kunjungi Ponpes ABK KH Ahmad Dahlan, siswa Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 19 Rogojampi jadi tahu sejarah sekaligus pengelolaannya, Rabu (7/2/2024).
Sebanyak 17 siswa kelas 1 Sekolah Kreatif ini melakukan Outdoor Learning ke Pondok Pesantren Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) KH Ahmad Dahlan Banyuwangi Jatim. Lokasi Ponpes ABK tidak jauh dari Masjid Besar KH Ahmad Dahlan Banyuwangi. Tepatnya di Jalan Singosari No. 3B Banyuwangi.
Selain Pimpinan Ponpes, rombongan siswa juga disambut oleh sejumlah staf pengasuh. Dalam sambutannya, Atfal Fadloli menyampaikan sejarah dan napak tilas didirikannya pondok tersebut.
“Ponpes ABK ini didirikan pada 25 Oktober 2019. Kami sempat terkendala dengan adanya pandemi Covid-19. Namun akhirnya karena kondisi yang tidak memungkinkan dilakukan secara daring, maka kegiatan dihidupkan kembali,” ujarnya.
Ponpes ABK ini, lanjutnya, terdiri dari 24 anak, yakni 19 laki-laki dan 5 perempuan dengan lokasi terpisah. Dari sejumlah 24 anak tersebut tersebar dari beragam daerah se-Indonesia.
“Iya rumahnya jauh-jauh. Soalnya tidak semua kota ada Ponpes ABK-nya. Bisa dibilang masih sedikit. Paling jauh dari Bekasi dan Bandung. Ada yang dari Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Tulungagung, dan Denpasar,” ungkapnya.
Pondok ini, sambungnya, bukanlah pondok pesantren seperti pada umumnya, karena diperuntukan khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). “Ada yang Autis, tunanetra, Down Syndrome, Speech Delay, ADHD, Cerebral Palsy,” paparnya.
Sejurus kemudian, Atfal Fadloli menyapa anak-anak kelas 1 Sekolah Kreatif, dengan menjelaskan kondisi anak-anak Ponpes ABK.
“Teman-teman sudah bisa membaca? Alhamdulillah. Kalian hebat. Di sini ada yang sudah bisa, ada yang belum bisa membaca. Temannya sudah besar belum bisa membaca,” ungkapnya.
Shift Pagi dan Sore Pengasuh
Dia menjelaskan, staf pengasuh ponpes ada 17 orang. “Ya pengasuh, pengajar, sekaligus teman,” ucapnya. Dalam dialog dengan salah satu pengasuh, dijelaskan bahwa anak-anak dilatih kemandiriannya. “Kalau makan sendiri, mereka sudah bisa. Juga sudah mandiri kalau ke belakang,” jelas salah satu pengasuh.
Untuk jam jaga staf pengasuh, ada shift pagi dan shift sore atau malam. Jadi ada guru yang menginap. Jangan dibayangkan, kalau namanya Ponpes ABK, lantas anak-anaknya bisa dapat hafalan banyak.
“Mereka memiliki keterbatasan. Yang terpenting adalah, mereka dikenalkan dengan pembiasaan baik harian, terutama setiap pagi,” ucapnya.
Jangan Tertawakan yang Kekurangan
Sementara itu Wali Kelas 1 Sekolah Kreatif SDM 19 Rogojampi Aranca Nindya Puspa SSi menyampaikan tujuan utama dari kunjungan ini.
“Kunjungan ini berkaitan dengan materi tema yang sedang dipelajari anak-anak kelas 1, terkait perbedaan fisik. Selama ini yang mereka tahu, perbedaan dan kekurangan masih seputar kekurangan fisik. Dengan adanya kunjungan ini, harapannya mereka tahu, bahwa perbedaan juga bisa dalam hal mental dan intelektual,” jelasnya
Selepas menyampaikan sambutan, Atfal Fadloli memanggil satu per satu anak Ponpes ABK secara bergantian, sekitar 4 anak. Mereka memperkenalkan nama dan asalnya.
Untuk menumbuhkan keberanian murid dalam berinteraksi, diberi kesempatan pada murid kelas 1 untuk bertanya maupun menyapa. Salah satu murid kelas 1 yang akrab disapa Rayhana, menyampaikan bahwa kalau ada kekurangan pada teman kita, jangan ditertawakan,
Rayhana kemudian dipersilakan bersalaman dengan Pimpinan Ponpes ABK beserta beberapa staf pengasuh dan anak Ponpes ABK yang berada di depan.
Mengakhiri kunjungan ini, pihak Sekolah Kreatif Rogojampi memberikan bingkisan berupa makanan pokok secara simbolis. Murid-murid kelas 1 berfoto bersama Pimpinan Ponpes ABK beserta sejumlah staf pengasuh didampingi oleh beberapa guru SD. (*)
Penulis Putri Maharani. Editor Sugiran.