PWMU.CO – Siswa SD Muri belajar gizi seimbang dalam kegiatan Orangtua Mengajar, Senin (19/2/2024).
Pedoman Gizi Seimbang dan Praktik 6 langkah Cuci tangan merupakan tema Orangtua Mengajar kelas III SD Muhammadiyah I Kebomas (SD Muri) Gresik Jawa Timur.
Kegiatan ini merupakan puncak acara dalam rangkaian program Orangtua Mengajar yang diselenggarakan Perpustakaan Safari Ilmu berlangsung sejak pekan terakhir bulan Januari lalu untuk seluruh kelas.
Tepat pukul 08.30 WIB wali kelas III Al Huda, Dra Nur Ismah membuka kegiatan kemudian menyilakan pemateri untuk mengajar. Pemateri tersebut adalah nutrisionis yang juga wali siswa dari Ruqaiyya Nafisa Mumtaza kelas III Al Huda Khairunnisa AMd Gz.
Khairunnisa mengawali kegiatan dengan mengucapkan salam lalu menanyakan kabar siswa dengan bahasa Inggris.
“How are you today?”
“I am good, I am fine alhamdulillah, wa syukurillah, Allahu akbar, yes yes yes,” siswa kompak menjawab dengan semangat.
Selanjutnya, dia memperkenalkan diri, menyebut nama lengkap, nama panggilan dan tempatnya bekerja.
“Nama saya Khioirunnisa dan adik-adik bisa memanggil Bu Nisa,” tuturnya tersenyum.
“Kalian juga boleh main ke Puskesmas Gending, berkeliling dan melihat aneka macam kegiatan di sana,” lanjutnya menyilakan siswa main ke tempatnya bekerja.
Di hadapan 48 siswa, melalui layar proyektor Nisa menyampaikan materi yang diawali dengan menjelaskan pengertian zat gizi. Zat gizi atau nutrisi adalah zat pada makanan yang dibutuhkan oleh organisme untuk pertumbuhan dan perkembangan yang dimanfaatkan langsung oleh tubuh yang meliputi karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan air.
“Zat gizi diperoleh dari makanan yang didapatkan dalam bentuk sari makanan dan hasil pemecahan pada sistim pencernaan,” jelasnya.
Siswa memerhatikan dengan seksama. Kemudian terjadi komunikasi dua arah.
“Tahukah adik-adik, apa yang dimaksud karbohidrat, protein, vitamin, mineral, lemak dan air?”
Spontan terdengar jawaban dari kelompok anak laki-laki.
” Karbohidrat sumber energi utamaaa,”
“Lalu contoh bahan pangan yang mengandung karbohidrat?” tanya Bu Nisa selanjutnya.
Serentak siswa menjawab, “Nasi, ubi, kentang, roti. “
“Juga mie… saya suka mie,” celetuk Muhammad Ayman Al Baghiz dengan suara lantang.
Nisa tersenyum lalu kembali bertanya, “Siapa yang makan nasi lauknya mie?”
Kontan siswa terdiam dan saling senyum dengan teman disampingnya.
Nisa lalu berpesan agar mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. “Ada lagi yang tahu tentang fungsi buah dan sayur?” tanya kembali.
“Sebagai zat pengatur,” jawab Mikaila Raniya Putri Permana dari arah belakang barisan siswa perempuan.
Nisa lalu menjelaskan ada banyak fungsi zat gizi untuk kesehatan manusia. Zat tenaga dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein. Zat pembangun diperoleh dari protein, mineral dan air. Sedangkan zat pengatur didapat dari vitamin, mineral dan protein.
Nisa mengajak siswa menatap layar proyektor, menyimak 10 Pedoman Gizi Seimbang.
- Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok,
- Batasi konsumsi makanan manis, asin dan berlemak,
- Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal,
- Biasakan konsumsi laup pauk yang mengandung protein tinggi,
- Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir,
- Biasakan sarapan pagi,
- Biasakan minum air putih yang cukup,
- Banyak makan buah dan sayur,
- Biasakan membaca label pada kemasan pangan,
- Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.
Jadi, tegasnya, menu kita harus seimbang agar tidak terjadi seperti ini. Bu Nisa lalu mengajak siswa melihat tayangan video yang menampilkan gambar manusia yang kurang gizi dan obesitas.
Kemudian Nisa mengajak siswa berdiri dan menyanyikan lagu Isi Piringku versi Kementrian Kesehatan. Di layar proyektor menampilkan gambar piring dengan susunan menu setengah piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan setengah lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk.
Sesi selanjutnya Bu Nisa mengajak siswa praktik menyusun menu isi piringku. Saat ditantang Nisa, siapa yang berani praktik langsung menyusun isi piringku, dua siswa maju untuk praktik langsung. Mereka adalah Muhammad Thoriq Khadafi dan Mikaila Raniya Putri Permana.
Mereka dapat menyusun isi piringku dengan benar. Tepuk tangan meriah mengapresiasi kedua siswa tersebut.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Nisa mengajak siswa untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Indikator PHBS ini adalah mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun, mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.
“Hindari Pengawet, Pewarna dan Perasa (3P) yang berlebihan, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan toilet yang bersih, olahraga yang teratur, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan dan tinggi badan setiap bulan , memberantas jentik nyamuk dan melakukan kerja bakti bersama warga sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat,” katanya.
Nisa kemudian mengajak siswa berdiri untuk menyanyikan lagu 6 langkah cuci tangan versi Kementrian Kesehatan (Kemenkes).
“Enam langkah cuci tangan. ratakan handsoapnya, gosok punggung tangannya, kaitkan keduanya, jabatkan keduanya, putar-putar jempolnya, dan putar-putar ujungnya,” jelasnya.
Nisa lalu mengajak siswa praktik cuci tangan bersama. Dengan pendampingan Bu Nisa dan wali kelas siswa menuju ke tempat cuci tangan dan praktik langsung cuci tangan dengan benar. (*)
Penulis Qomariyah. Editor Ichwan Arif.