PWMU.CO – Ada harapan kader Muhammadiyah tampil di tampuk kepemimpinan Kabupaten Sidoarjo. Demikian keinginan besar Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tulangan Abdillah Adhi SE pada Pilkada Sidoarjo November 2024 mendatang.
Untuk itu, Adhi mengajak warga Muhammadiyah ikut andil dan berperan aktif mewujudkan harapan tersebut. Yakni dengan mengapitalisasi suara Muhammadiyah di kabupaten sidoarjo, mengantarkan kader terbaiknya masuk ke eksekutif.
“Dari sejarah panjang kepemimpinan di Sidoarjo, belum ada track record jamaah atau kader kita bisa tampil di Sidoarjo 2 (Wakil Bupati). Apalagi di posisi 1 (Bupati),” ujar Adhi saat pengajian rutin Ahad Pagi PCM Tulangan.
Saat itu hadir Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd. Lokasinya di Masjid Muhklisin Kemantren, Tulangan, Ahad (18/2/24).
Adhi yakin itu bisa terwujud. Sebab sudah mulai ada usaha kapitalisasi suara oleh Lembaga Hukum dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo secara berkesinambungan. Juga melalui Program JiPolMu #2, dengan semangat satu dapil satu kader di pemilihan legislatif (Pileg) pada 14 Februari lalu.
Menurut Adhi, Warga Muhammadiyah dan simpatisan jika memaksimalkan dengan dasar perolehan suara pileg, jumlahnya bisa seperlima dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Sidoarjo. “Atau 20 persen dari pemilih bisa menghadirkan atau mengupayakan minimal menjadi pendamping Bupati,” imbuhnya.
“Semoga harapan baik kita itu bisa terwujud,” harap mantan Ketua KPU Sidoarjo yang vokal ini.
Lahan Dakwah Politik
Dia yakin, semua tentu tidak ingin nasib Sidoarjo tetap ‘begini’ saja. “Warga Muhammadiyah sudah saatnya ikut andil menentukan arah kebijakkan daerah, dengan cara ikut aktif berpolitik,” tuturnya.
Jangan sampai, kata Adhi, dakwah hanya berhenti di tujuan amar makruf saja tapi lahan nahi mungkar bisa dilakukan secara efektif melalui jalur politik atau kekuasaan luput sebagai ladang dakwah.
“Karena sejatinya perjuangan di politik itu dibenarkan dalam Islam agar mendapatkan pemimpin yang jujur, adil, cerdas dan amanah,” ungkapnya.
Aktivis senior Pemuda Muhammadiyah itu mengingatkan kepada jejak Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh pejuang politik yang handal. Ia mengimbau, agar di tahun politik yang penuh dengan dinamika aroma politik ini selalu menjaga kerukunan umat, kekompakan dengan tetangga, dan keguyuban sesama warga.
“Apapun profesi kita, ayo bangkit dan semangat lagi mencari nafkah buat keluarga masing-masing! Terpenting dari itu semua, bagaimana kita tetap istikamah dalam akidah, menjalankan ibadah shalat lima waktu dengan berjamaah di masjid atau mushalla,” tuturnya.
Ustadz berjenggot tipis itu juga mengingatkan, jangan sampai karena berbeda pilihan, silaturahmi menjadi renggang atau rusak. (*)
Penulis Zulkilfi Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni