PWMU.CO – Berlatar kiswah, Tasmik juz 29 dan 30 berlangsung di Mushala an-Nur Gresmall, Jumat (23/2/2024) pagi.
Kali ini, SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik Jawa Timur, sengaja mengadakannya di mushala mall. Mushala ini tergolong luas dan indah. Dinding ruang seluas 8×12 meter itu berdesain seperti kiswah, kain yang menutupi Kakbah di Mekkah.
Wakil Kepala SD Mugeb Bidang Pembinaan dan Pembiasaan Karakter Nur Hamidah SPd mengatakan, pihaknya memilih mushala mall untuk lokasi khusus pertemuan ini sebab mall juga bisa menjadi lahan dakwah.
“Selama ini, anak mengenal mal sebagai tempat belanja. Padahal di salah satu sudut mal juga ada mushala yang perlu dimakmurkan syiarnya, termasuk dengan bacaan Quran,” terang Mida, sapaan akrabnya.
Di samping itu, sambung Mida, lokasi Gresmall sangat dekat dengan sekolah. Alhasil, pada pukul 7.15 WIB mereka berjalan kaki dari SD Mugeb yang berjarak 850 meter dari Gressmall. Setelah berjalan selama 15 menit melewati perumahan Gresik Kota Baru (GKB), mereka tiba di mall yang masih sangat sepi.
Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi membuka program rutin bulanan yang berlangsung setiap Jumat pekan terakhir itu. Ari, sapaan akrabnya, menyampaikan sambutan secara online sebab sedang mendampingi siswa SD Mugeb yang belajar di Malaysia.
“Saat ini di Kuala Lumpur tepat pukul 08.52. Mohon maaf Ustad Ari belum bisa menghadiri secara langsung, sambutannya secara online,” ujarnya.
Ia berpesan agar anak-anak yang mengikuti tasmik tetap rileks. “Ada ayah bunda kalian, ustadz-ustadzah, dan teman-teman. Mari kita bergembira dengan al-Quran dan menyimak bersama. Semoga Allah meridhai yang kita lakukan,” katanya.
Ia juga menyapa para orang tua yang turut hadir menyaksikan putra-putrinya diuji kualitas hafalannya dalam sekali duduk. “Ayah Bunda, mari kita nikmati, dengarkan, bacaan anak-anak,” lanjutnya.
Dalam sambutannya, Ari juga mendoakan, “Semoga dari awal sampai akhir diberi kelancaran-kemudahan untuk tasmiknya.”
“Semoga kita menjadi sahabat al-Quran tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Semangat, bersama Allah pasti bisa!” imbuhnya.
Tanpa Ayah
Ada tiga siswa yang tasmik secara bergantian pagi itu. Pertama, Thufail Ahmed Tavandra kelas VI Amanah tasmik juz 29. Kemudian giliran Mochammad Grissee Al Fahrizi kelas IV Ibrahim tasmik juz 30. Terakhir, Alanna Khansa Khoirunisa kelas V Bussiness tasmik juz 30.
Orangtua mereka hadir menyaksikan dan khusyuk menyimak uji hafalan dalam sekali duduk itu. Ialah Nurus Shobakhah bunda Alanna, Ratna Rahayu—bunda Fahri dan bunda Thufail.
Usai berhasil menghafal, Mida menyerahkannya apresiasi berupa sertifikat kelulusan uji hafalan dan buket jajan. Sambil menyerahkan apresiasi, Mida mengatakan, “Thufail dua bulan lalu sudah tasmik juz 29. Semoga menginspirasi teman yang lain untuk semangat menghafalkan al-Quran.”
Ia juga mengimbau para siswa yang sudah tasmik hari itu untuk melanjutkan hafalan juz berikutnya.
Mida juga memberikan nilai plus untuk Fahri. “Salut dengan semangatnya. Meski tidak didampingi ayah dan pagi tadi sakit tapi tetap melanjutkan tasmik,” ujarnya.
Mida lanjut mengenang, “Fahri kemarin sebenarnya sempat ragu. Ingin tasmik di hadapan ayah. Setelah kita motivasi dan jelaskan konsekuensinya jadwal tasmik yang mundur bulan April jika ingin didampingi ayah, maka ia akhirnya merelakan lanjut tasmik tanpa didampingi ayah.”
Fahri merupakan anak bungsu Ari, Kepala SD Mugeb. Ia merasa berat menjalani tasmik tanpa kehadiran ayah di sisinya secara langsung karena sehari-harinya Fahri mengaji dan hafalan didampingi sang ayah.
Tasmik yang dipandu MC Safwa Dzakira Aftani, kader IPM Junior SD Mugeb, ini disiarkan secara langsung melalui kanal Instagram @sd_mugeb. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post