PWMU.CO – Virus merah jambu dan bahayanya menjadi tema Kajian Muslim Milenial (Kammil) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur, Jumat (23/2/2024)
Kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Taqwa Spemdalas, pemateri siswa Kelas VIII D Achmad Dzulfikar Al Chazimi menjelaskan pengertian virus merah jambu.
“Apa yang dimaksud virus merah jambu? Virus ini yaitu Kata lain dari jatuh Cinta. Biasanya virus ini hadir ketika kita mulai beranjak remaja,” katanya di hadapan siswa putra kelas VI-IX ini.
Dia menuturkan, banyak remaja yang pacaran karena terserang virus tersebut. Allah sudah berfirman di dalam Surah al-Isra ayat 32, artinya Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
Dari uraian di atas, lanjutnya, virus merah jambu itu sangat berbahaya. Bahaya berpacaran? Pertama dalam Islam hukumnya haram, kedua memperbesar risiko berzina, ketiga merupakan perbuatan dosa, dan keempat pacaran bukan budaya Islami dan dilarang bagi orang muslim.
Dampak Negatif Pacaran
Dzulfikar sapaan akrabnya menjelaskan virus merah jambu ini memiliki dampak begatif. Dampak negatif dari pacaran bagi remaja berpacaran berisiko tinggi seperti penggunaan alkohol.
“Ada juga penyalagunaan narkoba, perilaku seksual yang tidak aman, dan pacaran usia muda berisiko kehamilan,” jelasnya.
Dia menegaskan, dalam Islam sudah melarang perihal pacaran ini. Maka, tegasnya, kita sebagai remaja Islam harus menghindari sehingga dampak negatif ini tidak terjangkit ke diri kita semua.
“Dampak negatif ini harus menjadi perhatian kita semua, sehingga kita harus waspada karena di usia remaja ini virus merah jambu ini kita tidak boleh mendekat apalagi mencoba atau mempraktikan,” ungkapnya.
Materi Kammil yang disampaikan Dzulfikar ini diikuti dengan antusias oleh siswa. Pada sesi akhir, ada pertanyaan yang dilontarkan siswa kelas VIII ke pemateri. Salah satunya tentang dampak yang disebabkan virus merah jambu ini.
“Virus merah jambu ini telah menjangkit di remaja, dampak negatifnya pun akan kita rasakan. Maka, kita sebagai remaja Islam harus menghindarinya,” tegas Dzulfikar pada sesi penutupan acara. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.