Takjub
Penyampaian materi membuat peserta magang takjub, seperti diakui Utami Andriati SPd. “Masyaallah, saya terharu dan merinding setelah mendengar pemaparan tentang pembelajaran ABK. Saya kira untuk menangani anak ABK butuh sesuatu yang wah, ternyata dengan cara sederhana seperti contoh saat berkomunikasi ternyata kalimat yang di sampaikan cukup dengan satu kata singkat,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, ruangan stimulus atau terapi yang saya kira harus besar, luas, lantai dan tembok harus ada pengamanan, ternyata semua itu tidak harus. Suasana ruangan yang nyaman saat menangani ABK, ibu guru yang ikhlas dan tulus, ternyata sesederhana itu ya, tidak yang gimana-gimana seperti yang saya pikirkan,” ungkapnya.
Ersa paramitha Rizal SPd menambahkan, “Di sini saya juga tahu ternyata kasus ABK itu bermacam-macam dan ada beberapa karakteristik. Saya kira ABK itu sama semua dan saya di sini juga senang bisa belajar dan mendapat ilmu beberapa cara menangani ABK dengan karakteristiknya.”
Hari ketiga, di akhiri dengan praktik pembuatan Perencanaan Pembelajaran Individu (PPI) dan pengenalan bermain musik angklung, sebagaimana diungkapkan Rifka Diana SPd.
“Terima kasih, senang sekali saya betah di sini. Banyak ilmu yang saya dapat. Selain tentang tujuan kami ternyata saya juga dapat bonus ilmu tambahan bermain musik yang di mana kami belum pernah bermain angklung. Sekarang kami bisa bermain bahkan mengenal nada dasar musik angklung,” ungkapnya
Teti Kurniati SPd juga punay kesan mendalam. “Terima kasih untuk sambutan dan ilmunya, terutama tentang program pembelajaran individu ABK, memotivasi saya lebih dalam lagi dan mengerti dalam pelayanan inklusi. Bisa saling sharing dan berdiskusi,” ujarnya.
Utami Andriati SPd juga menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat pada rombongan dari Smarinda. “Tiga hari ternyata sangat singkat untuk kami. Saya berharap, guru-guru yang melakukan studi tiru bisa mengamati dan menanyakan banyak pertanyaan agar dapat mengimplementasikan di lembaga kami sehingga menjadi TK yang berkualitas, terutama di layanan inklusi. Dan semoga kedatangan kami disini berkesan,” katanya.
Studi tiru berakhir hari Rabu (21/2/2024) pukul 10.00 WIB. Acara ini diakhiri dengan doa, penyerahan cenderamata dan foto bersama. (*)
Penulis Wardatus Soleha Editor Mohammad Nurfatoni