PWMU.CO – Turba Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah (LPHU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur berlangsung di Hotel Ratna, Kota Peobolinggo, Sabtu (24/2/2024 ).
Sebanyak 50 peserta mengikutinya. Mereka terdiri dari 7 LPHU Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) wilayah Tapal Kuda yaitu Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Jember, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo. Juga Pimpinan Daerah Aisyiyah, Ketua PCM dan Ketua PCA Se-Kota Probolinggo.
Dari LPHU PWM Jawa Timur hadir Wakil Ketua II Dr Taufiqurrahman MAg, Wakil Ketua III Dr Ir Jamaaludin MT, Wakil Sekretaris Salman Al Farisy SHI, Anggota Devisi Komunikasi dan Informasi Haji dan Umrah Herty Achmayanti MM.
Acara ini didahului dengan seremonial. Pembawa acara dipercayakan kepada Maharani Kusumawardhani, mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Ahmad Dahlan. Pembacaan ayat suci al-Quran Surat Ali Imran 93-98 dilantunkan oleh Umi Kulsum, siswi SMP Muhammadiyah I. Dirigen lagu Indonesia Raya dan Sang Surya dipandu Dwi Febria Wulandari SPd, guru TK Aisyiyah I Kota Probolinggo.
Sambutan pertama disampaikan Munaamul Azizid SAg MPd dari tuan rumah. Dia mengatakan pertemuan ini sangat penting. “Perkembangan kebijakan tentang haji di Tanah Air dan di Tanah Suci sangat cepat. Waktu pelaksanaan haji juga semakin dekat. Karena itu koordinasi terkait haji dan informasi kebijakan terbaru sangat bermanfaat bagi jamaah haji dan warga Muhammadiyah,” ujarnya.
Sambutan kedua disampaikan oleh Jamaaludin MT. Dia mewakili Ketua LPHU PWM Jawa Timur Dr Sam’un. “Rencana turba ini sudah lama diagendakan. Terhalang kesibukan daerah masing-masing. Hari ini kita lakukan turba karena waktu pelaksanaan ibadah haji kurang beberapa bulan lagi,” kata Jamal sapaannya.
Seremonial berakhir. Tanpa rehat coffee break, Taufiqurrahman tancap gas menjelaskan tentang LPHU PWM Jawa Timur. “LPHU ini lembaga baru. Nomenklatur juga baru. LPHU PWM Jatim mendata bahwa di Jawa Timur hanya ada lima PDM yang belum memiliki KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah ),” paparnya.
“Jadi LPHU ini ibarat kebo (kerbau). KBIHU gudel-nya (anak kerbau). Gudel sudah lahir lebih dulu, baru kebo,” ungkapnya disambut tawa peserta.
Diskusi Gayeng
Taufiqurrahman memberikan lima materi secara garis besar saja. Penyampaian berlangsung gayeng. Materi dalam bentuk power point itu adalah Materi Turba, Bimbingan Ziarah Jamaah Haji di Tanah Suci, Makna Filosofis Haji, Fiqhun Nisa fil Hajj, dan Problematika Haji.
“Silakan dibaca , dipelajari dan disampaikan ke jamaah haji di KBIHU masing-masing. Agar jamaah haji benar-benar memaknai setiap prosesi ibadah haji,” ujarnya.
Ada yang menarik saat dia menjelaskan materi Bimbingan Ziarah Jamaah Haji di Tanah Suci. “Jamaah haji yang ikut bimbingan KBIHU kita itu harus disenangkan dengan ziarah biar tidak sepaneng. Agar mereka terkesan bisa bergabung dengan KBIHU kita,” jelasnya memotivasi peserta.
Setelah itu diskusi dimulai dipimpin oleh Jamaaludin. Dia memberikan kesempatan kepada perwakilan LPHU PDM yang hadir. “Monggo dipersilakan kepada bapak-bapak untuk mengemukakan uneg-uneg terkait permasalahan haji di daerahnya,” pintanya.
Jamaaludin mendengarkan keluhan dan saran dengan sabar. Menampung permasalahan terkait perizinan pendirian KBIHU, koordinasi tarwiyah, transportasi dan akomodasi di tanah suci sampai tambahan kuota dan percepatan penyampaian informasi baru kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan haji.
Suyanto, Ketua KBIHU Khoiru Ummah Banyuwangi, merasa pertemuan ini sangat bermanfaat. “Pertemuan ini sedang kami tunggu-tunggu untuk koordinasi. Rukun wajib haji itu dan prosesinya sama. Kondisi sekarang sudag satu zona. Satu embarkasi Kenapa kita ga bisa bersama-sama. Permasalahan haji setiap tahun sama beratnya,”ungkapnya ramah.
Ketua KBIHU Aisyiyah Noor Hidayah SH, sang pemilik Hotel Ratna, merasa senang dengan kegiatan turba ini. “Saya senang undangan bisa hadir. Ruangan penuh,” ujarnya.
Anggota Devisi Komunikasi dan Informasi Haji dan Umrah Herty Achmayanti MM memuji masakan Hotel Ratna. “Makanannya enak, sayur asem segar,” pujinya. (*)
Penulis: Izza El Mila Editor Mohammad Nurfatoni