PWMU.CO – Malam Abata (Almadany Bina Iman dan Takwa) berlangsung di SD Alam Muhammadiyah Kedanyang Kebomas Gresik, Jumat (23/2/2024).
Acara Malam Abata diikuti oleh siswa kelas VI SD Almadany.
Wakil Ketua PDM Gresik Hilmi Aziz MPdI menyampaikan materi pentingnya akhlak dalam kehidupan.
Dia menyampaikan asbabul wurud turunnya hadits innama bu’itstu li utammima makarim al-akhlak. Sesungguhya aku diutus untuk meyempurnakan akhlak yang mulia.
”Siapa yang ingin mengalami nasib buruk saat masih bayi?” tanyanya.
Tak ada yang yang menjawab. Hanya gelengan kepala yang terlihat tanda tak ada yang menginginkan nasibnya buruk saat masih bayi.
Hilmi Aziz melanjutkan, di zaman jahililliyah nasib bayi perempuan mengenaskan. Bayi lahir kalau perempuan, ada yang langsung dikubur hidup-hidup. Sebab orang Mekkah tak suka anak perempuan.
Jauh sebelumnya, di zaman Firaun mesir, nasib bayi laki-laki juga serupa, mereka juga dibunuh karena takut kalau besar berontak menggulingkan Firaun.
”Kehidupan bangsa arab tak ubahnya seperti bangsa yang tak berperadaban saat zaman jahilliyah, mabuk, merampok, mencuri, berjudi dan bentuk-bentuk perbuatan tercela lazim dilakukan di zaman itu,” ujarnya.
Nabi Muhammad saw kemudian diutus oleh Allah dengan misi utama memperbaiki akhlak kaumnya. Dengan penuh kesabaran dan teladan langsung dari Rasulullah, kehidupan bangsa Arab dapat beradab sesuai ajaran Islam.
Lalu Hilmi mengupas, pentingnya menjaga akhlak. Keutamaan pentingnya menjaga akhlak karena ini merupakan ajaran pokok agama Islam. Agama adalah akhlak karimah. Ini poin pertama.
”Pentingnya menjaga akhlak untuk memberatkan timbangan di hari kiamat. Tentu akan beda berat timbangan orang yang tidak memiliki akhlak dengan mereka yang berakhlak,” tuturnya. Ini poin kedua.
Ukuran kualitas iman seseorang adalah poin ketiga menjaga akhlak.
Dalam hadits diterangkan Rasulullah, khairun-naasi ahsanuhum khuluqon. Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya.
Poin keempat pentingnya menjaga akhlak adalah sebagai buah beribadah kepada Allah. Contoh shalat. Seseorang yang shalat dengan baik dan benar mampu menjaga diri dari perbuatan keji dan mungkar.
Contoh lain, orang selesai berhaji akan mampu menjaga lisannya dan semakin mudah bersedekah. Juga seorang yang gemar berpuasa, maka ia akan mudah mengasihi orang miskin dan suka berbagi.
Dalam penutupnya Hilmi menyampaikan doa diberi akhlak yang baik: Allahummahdini li ahsanil akhlaq. Ya Allah, tunjukkanlah aku kepada akhlak yang baik. (*)
Penulis Mahfudz Efendi Editor Sugeng Purwanto