Mahasiswa KKN UAD Latih Warga Membuat Obat Tradisional

Mahasiswa KKN UAD foto bersama kelompok Ibu PKK Dusun Bergan, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta di Posko KKN (Shohihuzzihni/PWMU.CO)
Mahasiswa KKN UAD foto bersama kelompok Ibu PKK Dusun Bergan, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta di Posko KKN (Shohihuzzihni/PWMU.CO)

PWMU.CO – Mahasiswa KKN UAD (Universitas Ahmad Dahlan) Yogyakarta Unit XC3 menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan obat tradisional dari Tanaman Obat Keluarga (Toga).

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Dusun Bergan, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada hari Selasa, (27/2/2024).

Target dalam kegiatan ini adalah kelompok ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Dusun Bergan. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman obat keluarga untuk kesehatan. Puluhan ibu PKK antusias mengikuti kegiatan ini.

Para peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang berbagai tanaman obat yang dapat ditanam di lingkungan mereka dan cara-cara tradisional pembuatan obat dari bahan-bahan alami.

Kepala Pedukuhan Dusun Bergan, Nanan Widiya, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia juga berpendapat bahwa pengetahuan mengenai obat tradisional harus senantiasa diwariskan.

“Saya memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini sebagai bagian dari komitmen kami untuk turut serta dalam pengembangan masyarakat lokal,” ucapnya.

Dia juga berharapx pengetahuan yang diperoleh oleh kelompok PKK dapat diterapkan secara praktis dalam menjaga kesehatan keluarga mereka.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)!Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini berkomitmen dalam memberdayakan masyarakat melalui edukasi yang bermanfaat.

Ketua kelompok KKN, Exsan Landung Pamalih, menyatakan harapan semoga kegiatan ini dapat menjadi langkah positif dalam memperkuat kapasitas masyarakat setempat untuk hidup sehat dan berdaya.

“Kami dari kelompok KKN UAD berharap agar pelatihan tradisional ini tidak hilang dan menjadi tradisi utama di keluarga dalam menjaga kesehatan tubuh,” ucapnya. (*)

Penulis Shohihuzzihni Editor Nely Izzatul

Exit mobile version