PWMU.CO – 50 siswa Smamda dicukur rambutnya, Kamis (29/2/2024). Mereka kedapatam berambut panjang sehingga terkena ‘razia’ oleh Tim Piket SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Jawa Timur.
Tim Piket dipimpin oleh Drs R.H. Eko Prajitno. Anggotanya: Ifta Zuroidah SE MM, Rif Rinda Himmatul Izza SPd MM, Istiqomah MPd, Tikno SPdI, Nur Chasan Bashri SAg, Arizal Fitra Firdaus SPd, Misbachul Fahmi MPd, Chasiliriza Nufiansyah Yanuari SPd, dan Adam Fikri Naufal SPd.
Tim Piket melakukan penertiban di setiap kelas mulai pukul 08.00 sampai dengan selesai dari kelas pararel X-1 sampai dengan X-11. Kegiatan ini dilakukan secara berkala dan kondisional untuk menjadikan siswa Smamda tertib, mulai dari seragam dan atributnya dari kepala sampai kaki baik siswa laki-laki dan perempuan.
“Hal itu untuk mengoptimalkan pendidikan karakter dan kedisiplinan siswa,” kata Eko Prajitno.
Dia menjelaskan selama ini penertiban rambut siswa dilakukan oleh tim ketertiban sendiri. Tapi ternyatabanyak mengalami kerepotan. Akhirnya dipilihlah alternatif dengan mendatangkan barbershop langsung ke sekolah. Biayanya ditanggung oleh siswa itu sendiri. Dengan bekerja sama dengan Alanastra Barbershop potong rambut di sekolah ini biayanya lebih murah yakni hanya Rp 15 ribu.
Eko menerangkan, kebijakan ini diambil karena Smamda termasuk sekolah ramah anak dan siswa lebih suka dengan potongan ala barbershop daripada ala gurunya yang kadang tidak sesuai dengan model yang dimau siswa. Namun tetap dengan aturan potongan rambut 3-2-1. Yakni gaya rambut dengan panjang 3 cm di bagian atas, 2 cm di bagian belakang, serta 1 cm di sisi dan bagian bawah belakang. Dengan demikian, para Siswa makin ganteng.
“Insaallah program ini dilakukan secara berkala dan kondisional. Ini satu-satunya sekolah di Sidoarjo yang mendatangkan barbershop,” kata dia.
Bima Pamungkas, salah satu karyawan Alanastra Barbershop yang masih menyandang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, menjelaskan pihaknya baru kali ini ini bekerja sama seperti ini. Menurutnya harga Rp 15 ribu per anak itu sangat murah harga aslinya 50 ribu.
Beberapa siswa yang terkena operasi ini menyambut baik kegiatan tersebut, seperti diungkapkan oleh Haekal Archy Nail Author, siswa kelas X-9. “Menurut saya ini adalah solusi yang baik karena masalah kerapian rambut bisa teratasi tapi siswa juga tidak takut rambutnya jadi jelek ataupun petal karena dicukur oleh tukang cukur profesional,” kata dia.
Siswa lainnya, Muhammad Farhan Fanani kelas X-9, mengatakan meskipun harus membayar Rp 15 ribu namun hasil potongannya bagus. ”Hal ini sangat worth it bagi para siswa yang terkena razia, karena itu saya tidak merasa keberatan dengan adanya razia rambut kali ini,” ujarnya.
Sementara Ramadhan Gamal Sulastomo, siswa kelas X-9, mengatakan, “Dengan adanya kegiatan razia rambut ini membuat rambut saya lebih rapi dan saya merasa segar karena kepala saya tidak terasa penuh karena rambut gondrong.”
Muhammad Sejati Raza, siswa kelas X.11, mengaku senang sekali rambutnya jadi bagus dan yang motong ramah-ramah. (*)
Penulis Khusnul Isa Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post