PWMU.CO – Gandeng Deltras Football Academy, SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) segera wujudkan kelas atlet.
Tanda tangan kesepakatan bersama antara Smamda Sidoarjo dengan Deltras Football Academy dilaksanakan Kamis (22/3/2024).
Pertemuan dihadiri Fachri Husaini, Ronny Suhatril, dan Ainur Rofiq dari manajemen Deltras Football Academy.
Smamda yang hadir Kepala Sekolah Zainul Arifin, Wakasek Arief Hanafi, dan Ketua MGMP Penjasorkes Misbachul Fahmi.
Fachri Husaini mengaku antusias dengan kerja sama ini. Pasalnya banyak siswanya membutuhkan referensi Pendidikan Islam modern.
Menurutnya, dengan kerja sama ini diharapkan atlet sepak bola juga berprestasi dalam akademik dan keagamaan.
”Peserta didik kami dari berbagai daerah, mereka rata-rata belum mempunyai referensi tempat pendidikan. Saya memilih lembaga pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai keislaman. Karena itulah saya memilih Smamda sebagai tempat pendidikan yang cocok,” kata pria kelahiran 27 Juli 1965 ini.
Mantan pelatih timnas Indonesia U-19 ini menyadari pentingnya sinergi dalam pendidikan. Hal tersebut untuk memberikan aspek pelayanan pendidikan yang lengkap pada siswa.
”Tidak menutup kemungkinan, siswa Smamda yang ikut ekstrakurikuler sepak bola atau futsal bisa menikmati fasilitas tempat latihan milik Deltras Football Academy. Begitu pula sebaliknya. Tentu ini sebagai fasilitas pembelajaran yang baik untuk semuanya,” katanya.
Kelas Atlet
Senada disampaikan Kepala Smamda Zainal Arifin. Kerja sama gandeng Deltras Football Academy, klub atau academy professional lainnya untuk memantapkan pembentukan kelas atlet.
”Smamda dulu pernah berjaya karena prestasi bola voli. Banyak juara yang ditorehkan dari tingkat kabupaten hingga nasional, namun hal itu tidak berlangsung lama karena belum terkonsep dengan baik,” tuturnya.
Berangkat dari pengalaman itu, sambung dia, kami mencoba mengonsep kelas atlet lebih formal dan terarah.
Menurut ayah dua anak ini, akan dibentuk khusus kurikulum dari kelas atlet. Pembelajaranya berbeda dengan kelas regular lain.
”Karena kelas atlet, maka pembelajaran akademik porsinya berbeda denga kelas regular, sebagian besar digunakan untuk latihan fisik dan kebugaran, tidak menutup kemungkinan para atlet ini lebih banyak aktivitas di luar kelas, baik itu latihan maupun mengikuti kejuaraan,’’ imbuhnya.
Guru yang juga Bendahara PCM Buduran ini berharap kerja sama ini berjalan dan terus dievaluasi. Pasalnya ini merupakan hal baru di Smamda untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas prestasi di lingkungan non akademik.
”Kami berharap kerja sama ini akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, sehingga menghasilkan atlet yang berkualitas, sesuai dengan tagline sekolah. Smamda Sidoarjo adalah sekolah yang berparadigma holistik, sekolah yang benar-benar sekolah, Smamda the real school,” ucap Zainul mantap.
Penulis Arief Hanafi Editor Sugeng Purwanto