PWMU.CO – Musyda HW Sidoarjo berlangsung di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (2/3/2024).
Musyawarah Daerah ke-4 Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Sidoarjo sudah siap semuanya.
“Alhamdulillah semua sudah siap. Panitia sudah merancang semua kegiatan dan panlih sudah melakukan penjaringan calon Kwartir,” terang Nur Chasan Basri, Ketua Kwarda HW Sidoarjo periode 2016-2023.
Pria yang akrab disapa Abi Hasan ini menjelaskan berbagai atraksi yang ditampilkan saat pembukaan Musyda ke-4 HW Sidoarjo.
“Ada atraksi semaphore dan tari Dewi Swari. Semua dimainkan oleh anak-anak Hizbul Wathan,” ujarnya.
Selain acara rutin berupa laporan pertanggungjawaban dan pemilihan pengurus baru, juga dilaksanakan seminar kepanduan. “Menghadirkan pelatih nasional Hizbul Wathan,” tegas Abi Hasan.
Musyda HW Sidoarjo juga melakukan audiensi dengan Rektor Umsida. Pasal yang dibahas adalah posisi HW di perguruan tinggi Muhammadiyah.
Menurut Rektor Umsida Hidayatulloh, HW di perguruan tinggi Muhammadiyah belum memiliki tata kelola. “Berbeda dengan posisi Tapak Suci dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, mereka sudah punya tata kelola, tetapi HW belum.”
Tata kelola itu merupakan keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) tentang posisi HW. Garis komando HW harus diputuskan oleh PPM karena ini menyangkut keberadaan HW di perguruan tinggi Muhammadiyah.
“Saran dari Pak Rektor seperti TS dan IMM, posisi HW berada di bawah Kwarda,” lanjut Abi Hasan.
Tapak Suci berada di bawah Pimda TS, IMM berada di bawah pimpinan cabang IMM. Kedua Ortom berada di bawah pimpinan tingkat kabupaten atau kota.
“Tata kelola seperti ini yang belum dimiliki HW. Makanya HW harus memperjelas tata kelola ini,” tutur Abi Hasan.
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto