PWMU.CO – Smamda mengikuti Indonesian Student Research Competition (ISRC) 2024. Pemanfaatan nuree sebagai penekan adiksi pada perokok diikutkan dalam kegiatan tersebut.
Dua siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Jawa Timur, Callysta Nafa Amalia dan Nadhif Rizqi Hendrianto yang mengadakan penelitan.
ISRC 2024 digelar di Aula Balai Besar Guru Penggerak Bandung di Jalan Diponegoro 12 Bandung, (29/2-3/3/2024).
Callysta mengatakan penelitian ini terinspirasi dari banyaknya remaja yang mengalami kecanduan merokok dan susah untuk melepasnya. Dia menjelaskan, penelitian ini memakan waktu cukup lama, sekitar lima bulan, untuk mencapai formulasi yang tepat.
Dia menyatakan berkali-kali formulasi gagal. Namun akhirnya terbayar dengan keberhasilan formulasi terbaik.
Kegiatan ini terdiri dari pembukaan, penjurian dan pameran, study tour, serta penganugrahan dan kurasi karya ilmiah.
Acara ini dibuka dengan penjelasan dari Ketua Tim Juri Prof Dr Goib Winarto, salah satu peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasiona (BRIN). Dia menyatakan kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi warga sains dalam memberikan iklim penelitian di sekolah masing-masing.
Kepala Divisi Kerja Sama SEAMEO QITEP in Science Lintang Ratri Prastika MSiBeliau merasa senang menerima kontingen terbaik dari tiap bidang untuk memaparkan hasil risetnya.
Menurutnya, perlu persiapan yang lebih matang dan butuh latihan yang berulang ulang agar menjadi penelitian bagi anak muda. Tidak mudah hingga di titik ini. Maka ini harus dijaga atau ditingkatkan lagi. Sehingga ke depan bisa menggali potensi ilmiah untuk Indonesia yang lebih baik.
Pembukaan ISRC 2024 oleh Ketua Indonesian Scientific Society (ISS)) Iwan Budiman SSi MPd. Diamenyatakan dari 100 penelitian, hanya 40 tim yang masuk ke babak final berdasarkan hasil penjurian staf ahli.
Ada empat bidang lomba yang diselenggarakan. Yaitu Bidang Sains dan Aplikasinya (BSA), Bidang Teknologi dan Komputasi (BTK), Bidang Humaniora dan Ilmu Sosial (BHIS), Bidang Teknik dan Rekayasa (BTR).
Dia mempersilakan 80 siswa dari berbagai wilayah Indonesia untuk menyajikan produknya sebaik mungkin.Salah satu produk yang ditampilkan adalah Rancang Bangun Alat Ukur Kualitas Biji Kopi.
Itu berbasis Internet of Things yang dikembangkan oleh Raden Anugrah Brata Yudha dan Moh. Alfarizhi Saputra dari SMA Negeri 1 Palu. Tim ini mengembangkan alat yang mampu mendeteksi, mengukur, menganalisis biji kopi yang merupakan komoditas masyarakat Palu. (*)
Penulis Silwana Mumthaza Editor Mohammad Nurfatoni
.