Oleh Pahri, Principal SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi
PWMU.CO – Usai agenda penting Principals Short Course Program, peserta diberi waktu untuk menjelajah dan menaklukkan Kota Busan Korea. Program Leaders, Mr Muhammad Yusuf PhD dari Universitas Muhammadiyah Semarang tidak lagi menyiapkan transportasi bus sebagaimana biasa-nya. Peserta disilakan untuk memilih jenis transportasi: jalan kaki, taxi, bus, atau kereta api.
Kelompok saya yang beranggotakan 5 orang memilih menggunakan transportasi sub way (kereta bawah tanah). Target yang harus dicapai Gukjae Market (Pasar Tradisional) Nampo Busan. Walau bukan kali pertama naik kereta api bawah tanah, saya dan rombongan harus tetap hati-hati. Kalau tidak ingin nyasar ke mana-mana.
Transportasi Busan dilihat dari atas tanah, tampak biasa-biasa saja, sepertinya tidak ada sesuatu yang istimewa. Namun saat kaki melangkah masuk ke tangga stasiun kereta api bawah tanah (sub way), lalu lalang dan kesibukan warga kota begitu tampak. Terlebih saat jam pulang kerja. Stasiun jadi ramai dan super krodit.
Di negara yang kesohor dengan Gang Nam Styl ini, sub way dibangun tiga sampai 7 lantai di dalam perut bumi. Selain berfungsi sebagai transportasi kereta api, juga menjadi pusat perbelanjaan, tempat transaksi bisnis, tempat parkir, perkantoran, dan penyeberangan jalan, serta fasilitas umum lainnya. Di atas sub way ini, ternyata terbentang jalan-jalan besar yang ada di Kota Busan dan juga berdiri gedung-gedung pencakar langit.
Di dalam kereta bawah tanah sambil menunggu giliran turun di Stasiun Nampo, saya berfikir begitu efisien dan begitu produktif di Korea. Di atas tanah ada kehidupan, di bawah tanah pun juga ada kehidupan. Di permukaan tanah menghasilkan uang, di bawah tanah pun juga menghasilkan uang. Pendek kata, semua sudut Kota Busan ada nilai dan manfaat.
Bagaimana dengan kita di Indonesia? Sudahkah setiap sudut dan jengkalan tanah dioptimalkan dan dimanfaatkan keberadaannya? Bukankah sebaik-baiknya manusia yang memberi manfaat bagi alam sekitarnya. (*)
Busan Korea, 12 Agustus 2017