PWMU.CO – Menko PMK Prof Dr Muhadjir Effendy MAP mengaku menjadi saksi hidup jika Universitas Muhammadiyah Surabaya dari lahir sudah memiliki DNA kedokteran.
Demikian disampaikan Muhadjir Effendy dalam peresmian Gedung At-Taawun Tower 23 lantai sekaligus grand breaking pembangunan gedung Rumah Sakit Gigi dan Mulut di komplek Universitas Muhammadiyah Surabaya Sutorejo.
“Universitas Muhammadiyah Surabaya berdiri tahun 1984. Rektor pertamanya Dokter Suherman, Rektor keduanya Dokter Moehtadi. Kelihatanya DNA UM Surabaya dari awalnya dekat-dekat dengan kedokteran,” ucap Prof Muhadjir membuka sambutannya Sabtu (9/3/2024) siang.
Muhadjir mengaku dirinya menjadi saksi sejarah perkembangan perguruan tinggi Muhammadiyah, khususnya di saat pemisahan antara pendidikan dasar dan pendidikan tinggi hasil Muktamar Solo.
“Kebetulan yang pertama jadi ketua Majelis Dikti itu Pak Jasman al-Kindi sekaligus Rektor UM Surakarta saat itu,” tegas Muhadjir Effendy.
Usai dipisah itulah terjadi kebangkitan besar-besarnya perguruan tinggi Muhammadiyah dikenal dengan kelompok delapan yang terdiri para rektor.
“Saat itu saya PR 3 UMM, saya diangkat Pak Jasman untuk ketua tim pembinaan kemahasiswaan perguruan Muhammadiyah,” cerita Muhadjir mengingat masa-masa perjuangan pengembangan perguruan tinggi Muhammadiyah.
“Saya bersyukur menjadi mentor bagi pengembangan universitas dan perguruan tinggi Muhammadiyah, maka saya sangat mengapresiasi Pak Sukadiono yang melakukan revolusi besar-besaran di Universitas Muhammadiyah Surabaya menjadi kampus berjuta-juta inovasi,” tandas Menko PMK Muhadjir disambut tepuk tangan hadirin. (*)
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Sugeng Purwanto