PWMU.CO – Tiga peristiwa penting terjadi dibulan Ramadhan menjadi bahan Kajian Keliling Tim Ismuba Smamita Sidoarjo, Sabtu (9/3/24).
Bertempat di rumah Mochammad Zakky Andi, siswa kelas X-6, yang menyambut baik kegiatan kajian siswa ini.
”Kami berterima kasih sebesar-besarnya diberi kesempatan oleh SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) untuk menjadi tuan rumah kegiatan kajian dan silaturahim,” ucap Zakky.
Zakky berharap, kegiatan ini dapat menjadikan siswa Smamita menjadi semakin beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Penceramah Rosa Anisa SPd mengangkat tema “Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan”. Menurutnya, ada tiga peristiwa penting yang terjadi di bulan Ramadhan.
Peristiwa Penting
Pertama, turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW, yang terjadi pada 17 Ramadhan 13 tahun sebelum Nabi berhijrah.
Kisah nabi Muhammad yang berdiam diri atau beribadat kepada Allah dan dilakukan di gua Hira agar nabi merasa khusyuk dalam menjalankan ibadah.
“Nabi di gua Hira mulai dari 10 hari bahkan bisa sampai 1 bulan. Akhirnya datanglah Jibril di tengah-tengah peribadatan Nabi Muhammad SAW,” ucapnya.
Rosa melanjutkan, jika Jibril mengatakan, “Bergembiralah wahai Muhammad, aku Jibril”. Kemudian Jibril menyuruh Nabi untuk membaca, Nabi pun menjawab tidak bisa.
“Seruan itu diulang-ulang sampai tiga kali. Akhirnya malaikat Jibril menurunkan wahyu, yakni Surah al-Alaq ayat 1-5,” paparnya.
Selanjutnya Rosa menjelaskan kejadian penting kedua saat Ramadhan. “Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan tahun kedua hijriah.
Perang yang terjadi antara pasukan kaum muslim berjumlah 313 dan pasukan kaum Quraisy yang berjumlah kurang lebih 940-1000.
Kemenangan pun didapatkan oleh kaum muslimin yang dipimpin Nabi Muhammad SAW, dengan malaikat yang diturunkan oleh Allah untuk membantu pasukan kaum muslimin,” terangnya.
Bekal Ramadhan
Peristiwa ketiga pembebasan kota Mekkah. Pembebasan kota Mekkah terjadi pada 20 Ramadhan tahun kedelapan hijriah. Peperangan tersebut dipicu oleh perlakuan orang Quraisy yang merusak satu perjanjian dari beberapa perjanjian Hudaibiyyah.
“Kaum Quraisy bersekongkol dengan kabilah lainnya untuk memerangi orang-orang yang berdamai dengan Rasul. Dalam pertempuran itu, Nabi mengerahkan 10 ribu pasukan muslim,” jelasnya.
Rasul mengutus sahabat Khalid bin Walid sebagai panglima perang dan memerintahkannya agar tidak memulai menyerang sebelum diserang.
Bersama mereka, Nabi berperang dalam keadaan berpuasa, kemudian berbuka di tengah jalan karena mengalami keberatan.
Di akhir tausiahnya, Rosa berpesan kepada siswa agar para Ramadhan kali ini para siswa memiliki bekal. Bekal yang wajib kita miliki untuk menyambut ramadhan itu diataranya ilmu, tauhid, taubat, doa, fisik dan mental yang kuat dan sehat.
“Semoga dengan bekal tersebut kita dapat menjalankan dan meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan,” pungkasnya. (*)
Penulis Wahyu Murti. Editor Darul Setiawan.