PWMU.CO — Kahlil Gibran: “Sikap manusia terhadap aturan dan undang-undang seringkali seperti kanak-kanak yang bermain pasir di pantai.”
“Mereka bersusah-payah mendirikan menara yang bagus dari pasir sambil bersorak riang gembira mereka merobohkan.”
Pendiri sekaligus CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah menyampaikan ini saat mengungkap praktik Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kajian Ramadhan 1445 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Sabtu (16/3/2024) siang.
Menurutnya, praktik dalam pemilu kini secara ramai-ramai ikut mendukung praktik kepemimpinan yang tidak amanah. “KPU rupanya sangat fokus dan tekun membaca Kahlil Gibran. Bukan Gibran Rakabuming Raka ya, Kahlil Gibran,” ungkap Eep.
Eep lantas mengungkap salah satu tulisan Kahlil Gibran di atas. Di mana maksudnya, kata Eep, aturan dibikin untuk dilanggar.
KPU itu punya Peraturan KPU (PKPU) yang mengatur macam-macam. “Misal, pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dilakukan selambat-lambatnya dilakukan 25 Oktober 2023. Berkas berita acara penerimaan pencalonan Prabowo-Gibran (masuk) 27 Oktober 2023. Lewat dua hari dari ketentuan,” contohnya.
Pada saat daftar, lanjut Eep, PKPU belum berubah isinya. Merujuk pada Putusan MK Nomor 90 Tahun 2023. Sehingga belum ada di KPU pembolehan terhadap mereka yang di bawah 35 tahun asal atau sedang menjadi kepala daerah. Perubahannya baru terjadi 3 November 2023 sementara pendaftaran berakhir Oktober 2023.
“Jadi bagaimana saya sebagai warga negara bisa menerima itu? Akhirnya 18 Januari saya bikin podcast,” ujarnya di hadapan 1500 peserta Kajian Ramadhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim.
Eep memang aktif mengelola podcast. Per sabtu sore itu, ia sudah mengeluarkan 23 episode. Sore itu, selama 15 menit, dia membahas bagaimana belajar melawan dari WS Rendra.
Peserta bertepuk tangan riuh, mengapresiasi penjelasan Eep maupun capaiannya. Dalam kajian itu, ia awalnya sempat memberi kuliah tentang demokrasi. Selengkapnya dapat dibaca di https://pwmu.co/345849/03/16/eep-saefulloh-fatah-beri-kuliah-demokrasi-di-kajian-ramadhan-muhammadiyah/.
Kajian Ramadhan berlangsung sejak pagi hingga menjelang Maghrib di Aula Ahmad Dahlan lantai 5 Gedung Kuliah Bersama (GKB) 2 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni