PWMU.CO – Tamu dari Denmark kunjungi SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya Senin (18/3/2024).
Mereka adalah Theodor Schonning Frandsen (21) beserta keluarganya. Theo, sapaan akrabnya, adalah murid dari Denmark di Smamda kelas 11 pada tahun ajaran 2018-2019.
Enam tahun yang lalu pemuda asal Denmark ini mengikuti program Rotary Youth Exchange dan belajar di Smamda selama satu tahun.
Tepat pukul 10.39 Theo bersama ayahnya, Mads Schonning Frandsen, Torhild Marie Andersen, ibunya, serta teman perempuannya, Ingrid Pauline Rasmussen, memasuki ruang Wakil Kepala Smamda di lantai 4 Smamda Tower.
Mereka disambut Kepala Smamda Astajab SPd MM, dua Wakasek Syuhada Ishak Abilio Gomes MPdI dan Tanti Puspitorini SS.
Setelah memperkenalkan diri dan ngobrol lantas berkeliling gedung Smamda Tower ditemani Wakasek bidang Humas Tanti Puspitorini.
“This is the new building, I haven’t seen it yet,” ungkap Theo.
“Yes you are right, this is a new building, It was built in 2021 and operated in 2022,” jelas Tanti.
Dari lantai 4 terlihat kolam ikan seperti bentuk kapal yang membuat Marie, ibunda Theo takjub.
“The students usually feed the fish during the break,” terang Tanti.
Memang siswa siswi Smamda sering memberi makan ikan pada jam istirahat.
“It’s a nice to have living things inside this building,” jawab Marie.
Dari lantai 4 tamu dari Denmark langsung menuju sport center di lantai 8 dan lantai 9 ruang tribun.
Lagi-lagi Marie yang suka merajut ini kagum.
Ia mengatakan, Smamda keren karena punya gedung olahraga seperti ini. Di Denmark tidak ada sekolah yang mempunyai gedung olahraga sebagus dan sebesar ini.
Kemudian mereka melihat multifunction hall. Mereka terpesona melihat keramik lantai yang terpasang di situ.
Setelah itu mereka ke lantai 2 untuk melihat kolam renang dan ruang gym. Mereka mengabadikan kolam renang dengan ponselnya.
Kantin Kenangan
Lalu menuju ke Gedung A berlokasi di Jalan Pucang Anom nomor 91. Perjalanan ke gedung lama mengingatkan Theo pada kantin yang waktu itu dia kunjungi setiap hari untuk membeli ayam geprek atau mi ayam kesukaannya.
“I think the canteen was over there. Was it moved?” tanyanya.
“Yes, we needed wider space for the mosque, that’s why we moved the canteen here,” jelas Tanti sambil menunjuk lokasi kantin baru di sebelahnya.
Mereka ke lantai 4. Theo ingin menunjukkan ruang kelas tempat ia belajar dulu kepada orang tuanya.
Meskipun hanya setahun di Smamda, putra kedua pasangan Mads dan Marie masih mengingat banyak hal tentang sekolahnya.
Ketika ditanya hal apa yang paling disukai di Smamda? Pemuda hobi memasak ini menjawab suka dengan guru-guru yang sangat membantu, teman-teman yang ramah, dan makanan di kantin yang enak sekali.
“I love the helpful teachers, very friendly students and the food canteen, it’s enak sekali,” kenangnya.
Dia bercerita, rencana berkunjung sudah diagendakan setahun lalu. Theo sangat ingin menunjukkan Smamda kepada keluarganya karena ia puas bersekolah di sini. Smamda sangat berbeda dengan sekolah Denmark
“It is a chance for my family to see where I spent a whole year, and I was very satisfied with the school so my family want to see it,” tegas Theo.
“The school is also different from the school we have in Denmark, so It’s quite interesting to see, what schools look like here.”
Di akhir kunjungan Theo sekeluarga mengajak berfoto bersama di lantai 1 gedung Smamda Tower. Mereka berfoto tepat di depan logo Smamda
Hadiah Smamda in picture berbahasa Inggris yang berisi kegiatan sekolah menjadi kenangan. Ada beberapa foto kegiatan Theo selama sekolah di sini.
“This presentation book is very nice,” ungkap Mads, ayah Theo. Ia sangat senang melihat kegiatan Theo di buku tersebut.
Ayah dan ibu Theo menyampaikan terima kasih. Smamda adalah tempat belajar yang menyenangkan, lingkungan belajar yang bagus, guru, staf yang baik. Tentu siswa sangat senang belajar di sini.
“We wished the canteen were open because it looked really good,” kata ibunda Theo sambil tertawa. Sayang sekali saat ini bulan puasa, kantin tutup.
“Theo, you should visit Smamda next time but not during fasting month,” kata Tanti menimpali sembari tersenyum.
Theo sekeluarga sudah enam hari berada di Surabaya. Mereka sudah berkeliling kota Surabaya seperti mengunjungi Museum Tugu Pahlawan, mall, dan mencoba soto, rawon, gado-gado, buah salak, manggis, duku, dan rambutan.
Hari Selasa (19/3/2024) tamu dari Denmark bertolak ke Bali. Selanjutnya pulang ke Denmark. See you next time Theo and family.
Penulis Tanti Puspitorini Editor Sugeng Purwanto