PWMU.CO – Mewujudkan Ramadhan berkah minim sampah dikupas di Wadah Kajian Ramadan (Warna), Ahad (17/3/2024) pagi.
Dialog yang dikemas dalam program Warna ini terselenggara atas inisiasi Departemen Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LHPB) Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Sidayu Gresik. Sebanyak 30 peserta menghadiri kajian via Zoom Meeting itu.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah NA Jatim Bidang LHPB dan Pusintek Zahrotul Jannah SKom MM hadir sebagai narasumber. “Biasanya pada bulan Ramadhan akan terjadi penambahan volume sampah rumah tangga yang mayoritas dari plastik,” ungkap Zahro.
Sampah plastik tersebut, sambung Zahro, bisa berasal dari sampah sisa makanan atau food waste. “Semakin lama akan semakin banyak tumpukan plastik. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan dan menambah beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang selama ini belum teratasi,” terangnya.
Karena itu, Zahro mengungkap cara yang dapat dilakukan para kader Nasyiah itu. Yakni dengan mengurangi pemakaian sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari.
“Seperti membawa kantong sendiri ketika berbelanja, menolak penggunaan sedotan, dan sebagainya,” urainya.
Zahro juga menyarankan, “Ketika berbagi takjil, pembungkus plastiknya dapat diganti dengan daun!”
Minim Sampah
Anggota LHPB PCNA Sidayu Norma Ismayucha yang menjadi moderator dialog pagi itu awalnya mengungkap motif mereka menggelar kajian tersebut. “Bulan puasa merupakan bulan penuh berkah. Banyak umat Islam berbondong-bondong untuk ibadah dan berbuat kebaikan,” ujarnya.
Salah satunya, kata Norma, dengan berbagi takjil. “Banyak kelompok maupun komunitas yang mengadakan kegiatan berbagi takjil baik di pinggir jalan maupun di masjid-masjid. Namun, yang perlu mendapatkan perhatian lebih di sini adalah bentuk pembungkusnya yang rata-rata masih menggunakan plastik,” ungkap Norma.
Hal inilah, sambungnya, yang memantik PCNA Sidayu untuk memberikan edukasi kepada para kader Nasyiah khususnya dan masyarakat umumnya dengan mengadakan dialog khusus tersebut.
Besar harapannya, PCNA Sidayu dapat berperan memberikan ide gagasan dan membantu permasalahan lingkungan dimulai dari skala yang kecil. Ia yakin, hal ini juga dapat menjadi salah satu keunggulan PCNA Sidayu.
“Departemen LHPB juga berharap, kajian ini dapat memberikan edukasi terhadap pemikiran masyarakat dalam perilaku minim sampah,” ungkap Norma.
Setelah diadakan kajian ini, ia berharap, alternatif ramah lingkungan itu mereka terapkan dalam dalam kegiatan ekonomi jual beli. “Serta mengadakan event keorganisasian, rapat, pengajian, berbuka bersama maupun berbagi takjil ketika bulan Ramadhan ramah lingkungan,” imbuhnya. (*)
Penulis Luthfi Dyah Radintari Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni