PWMU.CO – Gempa terbesar di Bawean Kabupaten Gresik terjadi pada Jumat (22/3/2024) dengan skala 6.5 SR pada pukul 15.52 WIB.
Kontributor PWMU.CO yang tinggal di Bawean, Kemas Saiful Rizal menuturkan, semenjak lahir di Pulau Bawean Kabupaten Gresik 48 tahun lalu, rasanya baru kali ini ada kejadian gempa besar menimpa Pulau Bawean.
Lendhu, istilah orang Bawean untuk gempa, sudah dikenal sejak kecil. Karena memang pernah terjadi beberapa kali gempa, tetapi sangat kecil, tidak sampai membawa kerusakan berat.
“Namun gempa yang terjadi Jumat kemarin merupakan suatu kenyataan baru yang harus dihadapi orang Bawean. Seumur-umur saya juga belum pernah melihat orang Bawean mengungsi dan bermalam di tempat terbuka dalam jumlah yang banyak seperti saat ini,” ujar pria yang juga Kepala Kantor Layanan (KL) Lazismu Sangkapura ini.
Semalam warga Bawean banyak yang memilih bermalam di tanah lapang, halaman masjid, halaman rumah maupun teras rumah. Bahkan ada beberapa keluarga pasien di RSUD Umar Mas’ud Bawean yang memilih mengungsi di halaman rumah sakit sembari menunggu anggota keluarga yang sakit.
“Seorang pasien RSUD Umar Mas’ud bernama Nuzula (21 tahun) asal Desa Sungaiteluk Kecamatan Sangkapura ditunggui seluruh anggota keluarganya, yaitu ibu, ayah dan kedua adiknya. Sang Ibu bercerita, rumahnya yang berada di bibir pantai mengalami kerusakan cukup berat akibat gempa, tidak bisa ditempati. Karenanya dia dan keluarganya memilih bermalam di rumah sakit,” paparnya.
Gempa Susulan Tak Terjadi
Lain halnya dengan Nur Ismawati (23 tahun), rumahnya di Desa Sawahmulya juga berada di dekat pantai. Dia dan keluarganya memilih bermalam di rumah sanak familinya di Desa Gunungteguh.
“Semalam Forkopimcam Sangkapura dan Kepala BMKG Bawean menyampaikan press release, agar warga Bawean tetap tenang dan tidak terpengaruh berita-berita hoak,” terangnya.
Kepala BMKG Bawean Ari Widjajanto juga ikut memastikan bahwa tsunami dipastikan tidak terjadi di Bawean. Namun pihaknya menyarankan agar sementara waktu warga untuk tidur di ruang terbuka. Keselamatan jiwa harus diutamakan.
Untung saja semalam hampir tidak ada kejadian gempa susulan, sehingga warga Bawean bisa beristirahat dengan tenang. (*)
Penulis Kemas Saiful Rizal. Editor Sugiran.