PWMU.CO – Begini pakar pendidikan menilai buku penugasan Ramadhan siswa untuk keperluan laporan shalat wajib hingga Tarawih.
Dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Erna Yayuk SPd MPd menilai buku penugasan Ramadhan sangat penting dalam pembentukan karakter anak. Menurutnya, ini menjadi alat self assessment untuk memantau perkembangan kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan.
“Melalui buku ini, guru, orang tua, atau wali dapat membimbing anak dalam mengikuti kegiatan Ramadhan. Ini juga dapat meningkatkan kecerdasan spiritual anak, memperkuat rasa keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Puasa sebagai salah satu rukun Islam akan membentuk karakter tangguh, sabar, ikhlas dan solidaritas,” terangnya.
Tak hanya itu, Erna juga mengatakan, buku aktivitas Ramadhan dapat meningkatkan nilai-nilai karakter seperti jujur, tanggung jawab, toleransi dan empati. Anak pun akan mendapatkan pengetahuan agama yang meningkatkan kecerdasan intelektual melalui kajian-kajian pada bulan mulia ini.
“Buku penugasan Ramadhan menjadi alat efektif karena terdapat jadwal puasa, shalat lima waktu dan tarawih yang perlu ditandai dengan tanda centang jika telah dilaksanakan. Ada juga kolom ceramah setelah salat tarawih yang perlu diisi dengan tema ceramah, nama penceramah dan tanda tangan,” urainya dalam keterangan tertulis yang diterima PWMU.CO, Senin (25/3/2024)
Selain itu, biasanya buku kegiatan Ramadan juga berisi laporan pelaksanaan shalat wajib dan salat sunnah selama bulan Ramadhan. Ada pula tadarus al-Quran dengan menuliskan nama surat dan ayat yang dibaca dan tanda tangan pembimbing.
“Dengan mengisi buku kegiatan Ramadan dengan baik, anak-anak akan terbiasa menjalankan ibadah dan kegiatan keagamaan secara teratur dan tertib,” imbuh Erna.
Kembangkan Karakter
Tidak hanya itu, menurutnya, buku aktivitas Ramadhan juga berisi tugas-tugas yang membantu anak-anak memahami dan mengembangkan disiplin diri serta pengendalian diri. Tugas-tugas ini termasuk menjalankan puasa untuk memahami kesabaran, membuat jadwal harian untuk menghargai waktu dan mengikuti aturan dalam keluarga atau sekolah untuk menghormati otoritas.
“Buku Ramadhan membantu meningkatkan karakter jujur dan tanggung jawab pada anak-anak. Mengajarkan mereka untuk mempraktikkan nilai-nilai seperti keteladanan dan pembiasaan sejak dini.”
Selain itu, buku ini juga memupuk sikap peduli melalui puasa, mengajarkan toleransi terhadap orang lain yang sedang berpuasa, serta meningkatkan rasa empati dan simpati terhadap sesama.
“Melalui pengalaman menahan haus dan lapar, anak-anak belajar menghargai nikmat yang dimiliki dan menjadi lebih peduli terhadap sesama yang kurang mampu, memperkuat sikap sosial dan kemanusiaan mereka,” ungkap Erna.
Karena itulah, Erna mengajak para orang tua untuk turut aktif mendampingi anak-anak selama bulan Ramadhan, termasuk ketika mengisi buku aktivitas Ramadhan.
Buku itu menjadi media penting dalam mendidik individu tentang adat istiadat dan praktik ibadah selama Ramadhan serta nilai-nilai karakter dalam Islam. Buku ini juga menyoroti kemampuan anak dalam beradaptasi dengan Ramadhan, perannya dalam perubahan sosial dan inovasi budaya, serta pentingnya promosi kepedulian sosial.
“Dengan pendampingan orang tua, buku Ramadhan berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta mempromosikan keadilan sosial dan ekonomi dalam komunitas anak-anak muslim,” ujarnya. (*)
Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post