PWMU.CO – Pelaku dan penggerak dakwah adalah majelis tabligh. Tentu tidak ringan tugas ini. Maka dibutuhkan sinergitas antar mubaligh Muhammadiyah agar amanat mulia ini lebih mudah dijalankan. Demikian kata Ketua Majelis Tabligh PDM Lamongan, Masroin, dalam acara Rapat koordinasi Tabligh, yang digelar di aula Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, Senin (20/8).
Acara yang dihadiri 108 unsur anggota tabligh PDM Lamongan, Wakil ketua PCM, ketua dan sekretaris Majelis Tabligh PCM se-Daerah Lamongan ini berlangsung penuh keakraban, santai, namun serius.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Tsabit. Dia menyampaikan bahwa Mubaligh Muhammadiyah harus update informasi baik terkait perkembangan sosial masyarakat maupun keagamaan. “Mubaligh, lebih-lebih pimpinan Majelis Tabligh, harus lebih menguasai medan dakwah, sumber informasi lebih luas termasuk bahan bacaan lebih mendalam,” tuturnya.
(Baca: Majelis Tabligh Bekali Muballigh Madura dengan Nilai-Wawasan tentang Muhammadiyah dan Majelis Tabligh Jajaki Kerjasama dengan RSJ Menur)
Selain pembekalan, kegiatan tersebut juga dijadikan sebagai ajang sharing dan diskusi seputar tantangan dakwah kekinian. Sorotan utama pada manajemen masjid dan penguatan kualitas imam. Maka disepakati dalam forum tersebut untuk menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Manajemen Masjid dan Imam, yang akan dilaksanakan pada Bulan Desember 2017.
Salah satu persoalan yang selama ini masih belum selesai adalah data dakwah. “Data Dakwah sesuatu yang urgen untuk memetakan kekuatan dan kebutuhan. maka target kami di tahun ini, data harus sudah selesai. Selanjutnya akan diperbaharui setiap satu semester,” kata Sekretaris Majelis Tabligh Mohammad Suud. Data dakwah yang dimaksud meliputi data masjid, musholla, TPQ, sarana prasarana mobilisasi dakwah dan sumber daya mubaligh.
Selain itu Suud juga mengingatkan, agar para pimpinan tabligh tidak mengecilkan arti group WA. Karena di sanalah segala saran masukan dicairkan.
Kekompakan para pimpinan untuk hadir dalam acara tersebut, menandakan bahwa ada irama jiwa yang sama untuk memperkuat peran dakwah Muhammadiyah melalui Majelis Tabligh. (ms/ilmi)